Lihat ke Halaman Asli

Edy Priyatna

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Puisi | Sepi dan Senyap Aku Merindukanmu

Diperbarui: 26 Maret 2019   16:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

merdeka.com

Puisi : Edy Priyatna 

Mengungguli arung relung hati. Kusut bimbang resah itupun menggigit. Menekuni dekat diri sejati. Serius dalam rendahnya supel lembut. Amat melihat membara gejolak jiwa. Semangat daya hidup sukma nan nyata. Mengubur menyusuk terus kerongga dada. 

Ketika reda masih terasa rintik. Hati berteriak dalam sunyi. Jantung genangan rindu tanpa tiada meniris. Perubahan kadang mendadak langit menjadi gelap. Lalu hujan jatuh amat deras. Mengerti mengapa kerap terjadi selamanya. Tak berdaya namun terus sadar adanya pengorbanan 

Kekasih bila angin membelai wajahmu. Telah terbang menjauh dari sisiku. Sanda aku nan ingin saudara. Kerap selalu ada dalam jangkauan tanganku. Waktu kau datang hingga pertemuan itu. Terjadi aku hampir tidak percaya. Sungguh nyata adanya sosok sederhana luar biasa 

Tembang sekar pekik di kumandangkan. Penentang tandingan musuh terkalahkan. Buah hati jiwa termenangkan. Kesempatan pintu ruang diri. Semesta beberapa semua tersandangkan. Makhluk penghuni dunia paling sempurna. Sepi dan senyap aku merindukanmu. 

(Pondok Petir, 20 Maret 2019)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline