Puisi : Edy Priyatna
Sejuk terpaut luka timbul abses cinta. Akan kembali sendiri berubah nyata. Melayang terbang dari kesenyapan. Terlihat lenggang di pandang mata. Bermanfaat nan amat sangat. Setiap saat tanpa melihat waktu. Kembang bunga lima helai daun mahkota. Mengandung cinta kasih sayang. Sehingga mati rasa menderita. Bukan mengetahui melihat mata rasa.
Sementara ketika membebani otakku. Terus selalu cantik dalam hati. Mendatangkan terai rasa menggigil. Kenapa menjadi lupa pada diri. Berleleran melayang terbang. Atas dengan hari itu aku pasti datang. Berkenaan akan hadir walaupun. Hanya sahaja dengan tangan hampa. Tanpa bingkisan pembagian tanda mata. Demi aku hanya punya puisi waktu.
(Pondok Petir, 06 Maret 2019)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H