Lihat ke Halaman Asli

Edy Priyatna

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Puisi | Memperoleh Nyawa nan Melayang

Diperbarui: 1 Maret 2019   08:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: ahd now.com

Puisi : Edy Priyatna

Tanah kelahiran tumpah darah bangsa. Untuk menjelang kibarkan bendera. Kemauan dalam berlomba. Akan kembali mundur sendiri. Bersamaan kisah sebuah cerita. Tentang negeriku negerimu negeri kita. Memporakporandakan bumi pertiwi. Rembulan hadir memayungi kita. Dirimu mendekapku dalam rengkuhan gelora.

Sebab pemicu memacu ganggu. Bangun mudik kembali lagi. Gelora sepanjang untuk menang. Rasa hati untuk menjadi juara. Kebiasaan terlalu ahli profesional. Tidak semua orang penduduk nan tahu. Sehingga ia sering di datangi para penagih. Dari ikat janji hingga ke nazar. Mendadak dia menjadi seorang penagih hebat.

Jamahlah semangat butir pagi. Dengan senyum nan ramah. Bunga di taman indah. Akan selalu ku sirami. Daerah dengan masa kejayaan membentang. Mabuk kepayang hingga bencana menyerang. Seisi negeri gegap gempita bersukacita. Memporakporandakan bumi pertiwi. Hancurkan tanah leburkan air. Memperoleh nyawa nan melayang.  

(Pondok Petir, 24 Pebruari 2019)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline