Puisi : Edy Priyatna
Sungguh indah datang pada hari ini. Menggerimis hujan jatuhnya. Setitik demi setitik airnya. Ikhlas menapaki bumi. Di perintahkan oleh sang pencipta. Waktu dari pagi ke pagi. Mencekam dan mendebarkan ketika diadu. Selama mengadu berbagai macam alasan. Pada sebuah diskusi nan besar. Sedang catatan hidup belum bersih. Dari raut wajah bernoda biru. Di siksa atau tersiksa. Aku berusaha tersenyum walau membeku. Panggilan suara nyaring. Tetap tak di dengar oleh para penghuni tanah.
Sudah lama hati tak haru. Di atas roda besi menderu. Suara lantang tanpa irama saling bersahutan. Rasa harum masa lalu asmara mengayun dada. Melesat ke langit menuju tanah baru. Pagi ini ku nikmati langit. Berwarna biru segar nan indah. Apabila perubahan waktu. Malam pekat saat ini. Aku ingin kamu datang. Tanpa harus di jemput lagi. Namun bila tak hendak. Segera katakan jangan tunda. Karena aku akan berteriak keras. Kepada diri nan hidup. Bangunlah kembali berdiri dan berlari.
(Pondok Petir, 28 Januari 2019)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H