Puisi : Edy Priyatna
Setakat tiba waktunya. Semua dari awal pasti kan kembali lagi. Harapan terbang melayang dalam angan. Suka cita masih jauh di ujung sungai. Menahan kerinduan bertemu. Kereta terus bergerak bagaikan peluru. Menyusuri rel jauh di atas tanah panjang.
Di dekat rel kereta tepi sawah luas. Penghujung jalan ini biarkanlah aku terbang. Bersama kalam burung malam. Walaupun medannya cukup sulit. Menelan segala energi. Selama waktu masih terus berjalan. Untuk kembali turun pada pagi hari. Ke kampung dusun halamanku.
Batas tersimpul jalin menjalin tidak keruan. Timbunan getaran itu kupikir adalah cobaan. Orang nan sama denganku. Di setiap lembar kata di dalamnya. Melewati pos ronda para penjaga. Singgah sebentar di stasiun cinta. Hingga berhenti selama-lamanya.
(Pondok Petir, 20 Januari 2019)