Lihat ke Halaman Asli

Edy Priyatna

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Puisi | Sebagai Keterbukaan Pengejaran

Diperbarui: 20 Januari 2019   09:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : picomico.com

Puisi : Edy Priyatna

Kembangmu amat harum. Bergerak masuk ke semua urat nadiku. Meleleh keseluruh napasku. Tak pernah ku pikirkan luka. Tersadar dari keterpurukan. Dari sebuah permainan emosi. Setiap bunyi huruf nan ku baca. Tak lain hanya angan belaka.

Melekatkan hasrat di atas langit. Sungguh sangat mengherankan. Tak jemu mata ku melihat diri sendiri. Sementara anak jentera tangan terus menari. Kenyataannya pada hamparan. Bumi indah nan luas bebas. Warnanya sudah sangat sirah bening. Di balik kepekatannya tersirat jelas.

Dakwah memekik keberanian suci. Membanggakan segala hati. Saudara tetap menyimpan riwayat. Pada pintu gerbang kecil. Sesuatu senantiasa telah terhunus. Mengalir cairan pekat berwarna putih. Sebagai keterbukaan pengejaran. Dapat membuat mati apa saja.

(Pondok Petir, 15 Januari 2019)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline