Puisi : Edy Priyatna
Uraian sajak sunyi
terukir data penyair
pada batu pualam indah
nan ditanam sebagai tonggak
Tadi malam ini aku melewati rumahmu
jalan raya menjadi batas perintang
lamunanku terasa panjang
tentang tawamu duku
Mata angin tanah kavling
lalu setelah selesai membaca
tak perlu ditanyakan lagi
siapa nan terdahulu di lahirkan
Pelataran depan rumah
menjadi selambar goresan
terdapat bayangan angan
bias dalam kaca
Waktu ini aku pergi ke desa
membawa pesan dari sahabat
kabar gembira dari semesta
saat langit sedang berwarna-warni
(Pondok Petir, 06 Oktober 2018)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H