Puisi : Edy Priyatna
Kelihatannya sejarah pertama bangsa ini
akan bermakna bagi rakyatnya
sementara penguasa amat menyayangkan
kendati simpati maupun sangat prihatin
namun kau telah menyadarkan semua mata
Serta larut dalam lelah
namun benakku masih berpikir
lalu kuhisap sebatang rokok
sekarang kau tidur terbaring lemah