Lihat ke Halaman Asli

Edy Priyatna

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Belakang Terai Senyap

Diperbarui: 24 Oktober 2016   19:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kesempatan tersimpul jalin menjalin tidak keruan timbunan getar  
degung itu kupikir adalah cobaan dan orang nan sama denganku  
menggunakan disetiap lembar kata-kata didalamnya melewati pos  
kedudukan ronda para penjaga singgah sebentar di stasiun cinta 

Lantas kau bersenda gurau bercerita panjang tentang cinta tuturan  
riwayat rasa kasih nan abadi dalam perjalanan jauh memperingati  
mengingat  dan mengenang rasa kembali masa silam dengan kaul
sebutan istilah kata begitu mempesona membuatku kesima takjub

Sepantun tahun-tahun sebelumnya ada orang di atas trotoar jalan 
pematang dihantam sebuah mobil hitam semua jiwa dicabut hayat
semangat nyawanya secara bersamaan atas perintah si pencipta 
kehangatan kasih sayang takkan hingga berhenti selama-lamanya

Belakang terai senyap tiba-tiba tubuh kuberubah menjadi tanaman
asal mula beberas pohon-pohon masih banyak kebun dan sawah 
tumbuhan belum menginterogasi memeriksa meneropong gelintar  
suntuk dunia datang mengunjungi airmu jatuh menderas dimataku

 

(Pondok Petir, 23 Oktober 2016)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline