Puisi : Edy Priyatna
Terlepas pula drama kolosal kembar semasa simak klimak diskusi
deras berasingan saling berbantah zaman teknologi ribut meriuhkan
ruang pada saung rakyat kesibukan takat menghujani hitam derita
semasa datang pada bagian momen mentari terbenam selagi bumi
berpikir menambak sinar matahari itu menaruh batasan dibalik aksi
Kedudukan aku rindu motifmu terlintaslah ke pondokku lekas lawas
sudah tak ada kedinginan serupa menanti sunyi disenter sebilang
cerah terang kendatipun tanpa pesohor lantaran matahari sangkak
genderang tambur berterus menurus bersisa adakah hati berpeti
logika sudah mulai busuk sanubari makin tergores lantang pesona