Meski sarat hati ini berisi gemar sungguh penuh jiwa tertanam hasrat
tetapi kurasakan mesumnya tembokitu jenjang panjang menghampar
dalam perbaringan pertiduran sebatas daku tak dapat merangkulmu
bukan mudah dapat terbayangkan terlukis angan-angan pada ikhtiar
keyakinan rendah sinar sorot matahari kita bernaung pada badai kita
berteguh hati bertahan sambil serta sebuah kehendak dan keyakinan
sekurun rindu selaut teduh menutupi warna kesedihan kala segayung
dendam menyirami jiwa kemudian senja dikejar gelap dewasa sendiri
(Pondok Petir, 31 Juli 2016)