Perdana bertemu ketika kita masih terasa asing tak ada rasa selain
satu sama lain karena tidakdapat mendengar suaranya dengan baik
dukaku melangkah di jalanitu bulat polos tidak terselubung bergerak
lemah masygul sedih sepertigagal dan membisu dalam kekecewaan
membelenggu diri telahbergulat mati-matian demi sajak kau dibunuh
kehampaan dan kebodohanmembuat jiwa bergetar saat sorot mata
tak berkedip menatapmu serasabenda tajam mengalir dalam darah
membersihkan seluruhjantungku dalam bayangan matamu bening
Andaisuatu saat nanti kita bertemu kembali di jalan itu maka kupeluk
karena pergumulan tabu siapaaku siapa kamu siapa kita siapa waktu