Lihat ke Halaman Asli

Edy Priyatna

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Sembur Angin Malam ini Terus Merunut Mengusut

Diperbarui: 13 Maret 2016   22:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sembur Angin Malam ini Terus Merunut Mengusut

Puisi : Edy Priyatna

Sembur angin malam ini damai membilas tubuh-tubuh berpeluh persona wajah pasi tidur ber baris tanpa topi berbantal kan semangat pada tilam tenang perubahan waktu malam pekat saat ini aku ingin kamu berlabuh tanpa harus dijemput lagi hanya bila tak hendak unjuk rasa bertemankan

Semasa malam telah baur era lidahku mulai bisu tiba-tiba terdengar satu suara angin tren embusan nafasmu membuat rasa rindu nan mendalam rumah pemimpin tertinggi bangsa kita selalu ber perkara membuat lelah lelah semua jiwa ditengah habis nya harapan hidup saat berkata tingkat

Keadaan rabu petang di depan istana merdeka ketika pungkur bumbung sederhana saat orasi dianggap dusta tak selalu pernah di gubris hingga semua kata tak bermakna penguasa telah kehilangan lever kau seketika hadir dengan ikhlas tanpa senjata tanpa atribut tanpa bicara melakukan

Unjuk rasa bertemankan api meninggalkan suara raga kembali berlekuk segera katakan jangan tunda karena aku akan berteriak keras perantara sembur angin malam ini terus merunut mengusut menelusuri rute darah memasuki tulang-tulang belakang mengibarkan bendera pada tiang nya

(Pondok Petir, 13 Maret 2016)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline