Lihat ke Halaman Asli

Edy Priyatna

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

[100Puisi] Panjangpun tak Berani di Tunggu Kerinduan Bagai Api nan Selalu Terbakar

Diperbarui: 19 Februari 2016   09:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[100Puisi] Panjangpun tak Berani di Tunggu Kerinduan Bagai Api nan Selalu Terbakar

Puisi : Edy Priyatna

Sayang nan tulus takkan lekang oleh waktu adalah nyanyian senandung pengantar tidur status tertancap dalam kalbu nan berduka jenazah layon bagaikan mayat tanpa rumah saat berlari disetubuhi takut tidur gondrong

Panjangpun tak berani di tunggu kerinduan bagai api nan selalu terbakar menyala dalam tidur masih tergambar warnanya ada waktunya kita loyo mengenal lemah bukan larut dalam kekalahan ada saat kita mengetahui

Ketika kubuka mata kecilku tak ada yang dapat kutatap gelap dan dingin mendekap sementara kuberpikir sejenak terdengar suara halus resonan bergema kamu tak bisa bergerak mengenal kuat dan ketika reda tengah

Seandainya untuk diriku bangkit tak ada nan dapat kuraih gelap moderat dingin makin mendekap tak henti kuberpikir tiba-tiba aku baru saja aman terjaga kembali ini bukan mimpi tanpa suara benar langit sedang marah

Minuman mu menimbun di ubun-ubun menyusuk terus kerongga depan mundur kututup mata kecil ku kucoba berusaha untuk bermimpi dewasa gelap menjadi terang agar dingin menjadi hangat tanpa terasa berulang

(Pondok Petir, 17 Pebruari 2016)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline