Puisi : Edy Priyatna
Sekadar tertawa tanpa percaya yakin kalau disini bisa diatur menurutnya gering lama membenam tahun lalu sebelum dini pertemuan tiba kemarin disanapun bisa diatur pula setelah senun disana dia tambah percaya diri karena lewat tanpa halangan ia telah bebal dan selamat pulang kembali dengan bangga di bercerita dirinya berhasil mengubah penyataan usang
Kelihatan buah ranum menantang transparan meronta-ronta melekatkan menggelinjang ketika kelopak keriput dibelai puisi lalu tangan menyusuri kembang bunga di taman merekah di siram tanpa perduli pena saksama sekarang telah menjadi artis kawakan karena hidup nya selalu perseptif penuh akting meski pun sudah jadi haji namun jarang singgah ke mesjid
Keadaan ini jumlah tikus-tikus kini kian bertambah lagi tikus-tikus negeri menggrogoti uang rakyat telah tercatat di seluruh media padahal di jaga sudah ketat agar tidak merajalela walakin tengah tetap terulang kembali lolos bebas dari penjagaan lebih menyakitkan ditangkappun akan sia-sia tajam pula lebih mengancam bertambah ramping mampir ke pesta-pesta
(Pondok Petir, 17 Januari 2016)