Ini Hanyalah Sajak Tak Perlu Deras
Puisi : Edy Priyatna
Sergah kepalan tangan ku malam ini telah melihat mengoncang kan hati nasi basi nikmat dimakan dengan garam masih kuat bertahan kisah ardi kemudian biarkanlah aku meniti dibalik sunyi mengenangmu kisah bumi bersamaan gempa terjadi pada hari ini mencatat dengan nyata tindakan
Para pejabat birokrat menimbul kan banyak data kemarin ratusan petani telah dirugikan kemarin ribuan penduduk masyarakat kehilangan rumah kemarin jutaan rakyat di curi pulsanya uang nya semua rakyat di rampok pejabat semua meresah-gelisah kan pemimpin hingga tak dapat ditutup
Tolehlah pula drama kolosal republik dua genderang tambur bertalu-talu ketika momen simak klimak dialog deras masing-masing saling berdebat di era teknologi canggih membisingkan ruang pada gubug-gubug rakyat sergah kepalan gumpalan tangan telah membius lentik kelopak mataku
Selanjutnya tampak terlihat para penonton gaib hanyut terbawa banjir air mata dalam gelap suasana mendung hati putihnya telah teriris kerap kali hai para wali pemimpin masih adakah hati berisi saat logika sudah mati meski pun bukan adab tapi sudah lah ini hanyalah sajak tak perlu deras
(Pondok Petir, 27 Desember 2015)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H