Lihat ke Halaman Asli

Edy Priyatna

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Gelita dan Beku Makin Mendekap

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gelita dan Beku Makin Mendekap
Puisi : Edy Priyatna

Kala larut mulai menjelang
aku duduk di akhir malam
walau gelap semakin pekat
keheningan pasti menghampiri
melewati jalan sunyi namun hatiku merasakan lain

Secercah sinar telah membias
memberi ketenangan dan kebahagiaan
pulang kututup mata kecilku
kucoba berusaha untuk bermimpi
agar gelap menjadi terang hendaknya dingin menjadi hangat

Jangan terasa kuperlihatkan rasa remang
begitu fajar kizib datang aku masih tetap terjaga
terlihat hitam mulai memerah
tanda fajar sidik peristiwa nan biasa kulewati
mendatangkan kebahagiaan lebih

Mungkin kenapa bukan aku mengaturnya
namun pasti pagiku segera datang menemani
hatiku turut bersinar dalam menyenangkan
sehabis terlelap dari kelam lebam
membuka lagi mata kecilku

Gelita dan beku makin mendekap
tanganku mulai dapat bergerak
meraih apa saja dalam gelap
tetap sia-sia kini aku semakin sadar dan berdoa
memintakan ampunan pada Allah

(Pondok Petir, 17 Mei 2015)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline