Lihat ke Halaman Asli

Edy Priyatna

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Malampun Datang Tanpa Rembulan

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malampun Datang Tanpa Rembulan
Puisi : Edy Priyatna

Cairanmu menimbun di ubun-ubun
menyusuk terus kelekukan permulaan
begitu kubuka mata kecilku
tak ada yang dapat kutatap gelap dingin mendekap

Sementara kuberpikir sejenak
terdengar suara halus resonan
gelebah tulus takkan lekang oleh waktu
senandung pengantar tidur status tertancap dalam kalbu

Berduka bagaikan mayat tanpa rumah
saat berlari disetubuhi takut
tidur panjangpun tak berani ditunggu
kerinduan bagai api selalu menyala terlihat langit jingga meredup

Demi mentari mulai tenggelam
dalam tidur masih tergambar warnanya
ada waktunya kita mengenal lemah
bukan larut dalam kekalahan ada saatnya kita memahami kuat

Tiba bersama senja diujung petang duduk terdiam
perlahan membiru ditutup mega hitam
malampun datang tanpa rembulan
sebuah nikmat perubahan alam jarang jadi kepentingan

(Pondok Petir, 13 Mei 2015)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline