Lihat ke Halaman Asli

Edy Priyatna

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Gentar Langkah Cepat Tidak Biasa

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi : Edy Priyatna

Mendinginkan hati putihku
namun ketika rembulan mulai beranjak
menghilang dibalik awan kearah timur
tiba-tiba aku terjaga dalam tidurku

Terpana sekejap dalam kerinduan
kulihat dirimu tersenyum dibingkaiku
senja hari bulan purnama
kurindukan rasa pada saat kelam telah larut

Kudengar ombak di lautan mendatangkan
sebaliknya ada bedanya
setelah dapat ku tatap bias bianglala
sirna semua rasa perih

Ketika sadar ada dirimu dalam mataku
saat aku seorang diri hingga kita saling terdiam
tertebar sayup suara memanggil
hendak segera diraih

Berharap memecahkan kesunyian
tumpahkan segala rasa
bercermin di depan semangat
setakat menjadi sebuah pertemuan nan indah

Membuat rasa cinta dan kasih amat memprihatinkan
dikolong peneduh kita terus bernyanyi
menelusuri jalan berliku
mengarungi arus mega sejuk damai

Mengabadikan persahabatan kita dibawah keluwung
gentar langkah cepat tidak biasa
membuat kita tak tahu arah kembali
kita hanya dalam tembang

(Pondok Petir, 17 April 2015)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline