Lihat ke Halaman Asli

Edy Priyatna

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Kami adalah Bayang-bayang

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kami adalah Bayang-bayang
Puisi : Edy Priyatna

Sekeadaan itu juga kami
momen ramahnya bekerja
meski aku hanyalah makhluk kecil nan ceroboh
melainkan senyumku tak pernah buatan
demi semua nan telah bertukar

Sekalian sendi dan tulang sampingku
menyebabkan sebongkah guntingan
laksana secercah bintik
berkenaan aku masih tetap tegang
kawula masih bisa tegak berdiri kesepian

Penujang telanjangku telah menapak gunung
curamnya bukit jantungmu
benihmu memandang seolah mencambukku
hendak terus bertindak
kendala menghadang trip memenatkan

Kenyang onak dan penarung
tujuanku tetap keinginan
bukan pernah mengambau
meskipun aku tak tegas berlebihan
lamun kau tak tega menduganya

Walakin aku tahu bahwa kau telah cakap
singgah rasa resah mengganggu
sesaat terluput oleh gundah gulana
tatkala keraguan kegelisahan sanubari
pada mulut mulai kaku

Harkat mulai berlama-lama
akibat ada nan tiba kemudian
berhubung ada nan lain menantimu di gunduk tanah
kami adalah bayang-bayang
berahi sayang semu nan sesungguhnya

(Jakarta, 11 Januari 2014)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline