Lihat ke Halaman Asli

Edy Priyatna

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

{DEAR PPA} Hingga Akhirnya Menjadi Kenyataan

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1425072756690337234

Hingga Akhirnya Menjadi Kenyataan
Puisi : Edy Priyatna (Nomor 2)

Antik sekali rasanya kumencoba mencari suara itu
ia seperti baru saja lenyap tertelan angin malam
berembus menuju samudera lepas
dan hanyut terbawa guruh prahara
hingga tak kesampaian menemuinya
kini, dimanakah kau berada lalu kapankah kau kembali lagi
pada hakikatnya kenapa kita harus berpisah

Tepi laut pantai membiru bagaikan langit nan cerah
air sungai mengalir bening sebening udara di singgasana
doaku abadi sesuai detak jantungku disebelah hati
terutama bertemu ketika kita masih terasa asing
tak ada rasa selain dukaku melangkah di jalan itu
bulat polos tidak terselubung
beraksi lemah masygul sedih seperti gagal

Membatu dalam kekecewaan
membelenggu diri telah bergulat mati-matian
demi sajak kau dibunuh kehampaan dan kebodohan
membuat jiwa bergetar saat sorot mataku tak berkedip menatapmu
serasa ada benda tajam mengalir dalam darah
membersihkan seluruh jantungku
bermakna bayangan matamu bening

Seumpana suatu saat nanti kita bertemu kembali di jalan itu
maka akan kudekap dirimu dan juga jalan itu
kompakkan hati bulatkan tekad langkahkan usaha lihatkan impianmu
agar impian jadi harapan dan harapan jadi cita-cita
hingga akhirnya menjadi kenyataan
lalu kuberi minum bibirku dahaga
kenyang semua gairahku telah menanggung rindu

(Pondok Petir,01 Maret 2015)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline