Lihat ke Halaman Asli

Edy Priyatna

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Angin Malam Mulai Mengalun Mengusik Guguran Daun

Diperbarui: 23 Juli 2015   20:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Angin Malam Mulai Mengalun Mengusik Guguran Daun

Puisi : Edy Priyatna

Senja ini aku masih mengasah mendung membuat hujan jatuh selalu sepanjang malam dan langkahku akan segera berakhir beralas sepatu untuk kedua telapak kakinya karena disini banyak nan sangat mahal kemudian kau memberi tiupan basah dan dingin diam tanpa suara pasti takkan ada suara lain seperti keinginanmu akhir tahun takkan beranjak

Duka bukan untuk negeriku tapi untuk kerut muka dan bau badannya didalam istana negeriku aroma wangi saling beradu wangi bunga kasturi masing berbeda rasa berbagai pewangi kerap dipromosi bau keringat pedihku juga untuk pakaian usangnya karena dalam lemari ukiran kayu gundukan baju licin jarang dipakai pemiliknya bunyi gending berjengket

Angin malam mulai mengalun mengusik guguran daun di tepi jalan kesempatan mulai mengalun menahan kerinduan meraih jauh bertemu setiap adegan dialog panjang sambil menari ikuti irama diatas panggung takkan ada seorangpun mampu menghapusmu dan memadamkan api maka puisi-puisi itu mengalir deras seperti angin mendesir menusuk hati

(Pondok Petir, 23 Juli 2015)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline