Lihat ke Halaman Asli

Burjo oh Burjo

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan ramadhan adalah bulan penuh berkah, begitalah kata pak ustadz di pengajian. Tampaknya hal tersebut memang benar adanya dan tanpa terkecuali. Bagi warga atau orang yang pernah di tinggal di jogja dan juga pernah jalan-jalan ke area sunmor di seputaran kampus UGM setiap hari minggu pagi, maka pada bulan ramadhan ini setiap sore area tersebut berubah menjadi pusat buka. Aneka macam makanan khas ramadhan mulai dari kolak, tempura dan lain sebagianya ada disana. Itu tentu menjadi sebuah berkah tersendiri bagi warga yang menjadi penjual disana.

Selanjutnya setelah ngomongin tempat berbuka maka ada juga tempat sahur pastinya. Untuk mahasiswa jogja, siapa sih yang gak tahu burjo alias warung yang biasanya buka 24 jam non stop 7 hari dalam seminggu. Warung burjo selalu identik dengan aa dari sunda, dan sejatinya memang kebanyakan pemiliknya berasal dari kuningan, jawa barat. Burjo sendiri merupakan singkatan dari bubur kacang ijo, yang kemudian menjadi brand tersendiri untuk warung sejenis. Walaupun dalam perkembangannya burjonya tidak selalu ada.Menu di warung burjo ini cukup sederhana, seperti nasi telor, nasi tempe atau nasi sarden dan satu lagi yang wajib ada di warung burjo adalah aneka mie instan. Selain karena buka non stop warganya yang mahasiswa banget menyebabkan warung burjo ini terus rame.

Aa biasa... (bagi yang sudah biasa mampir)

Aa nasi telor dong, sama teh anget

Aa tante goreng dong ( Tante: Nama lain untuk mie goreng/rebus tanpa telor)

Setiap pagi seperti itu, percakapan khas burjo.

Sudah beberapa hari terakhir ini sahur di warung burjo. Setelah ngobrol ngalor ngidul (kesana - kemari ga jelas temanya) ternyata warung si aa ini buka hanya menjelang buka sampe sahur saja. Ooo pantesan cuma dua orang yang jaganya a, hehe saya menimpali secukupnya. Oooo dapet berkahnya juga ternyata, emang berkah ramadhan ini tanpa kecuali. Subhanallah nya katanya si aa pendapatannya tidak berkurang.

Dengan hanya buka setengahnya dan penjaga yang setengahnya juga dari hari biasanya, pada bulan ramdhan warung burjo mendapat pendapatan seperti biasanya. Maju terus deh buat warung burjonya ya a, hehehe besok kesini lagi deh insyaallah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline