Flixbus dari Paris parkir dengan sempurna di area Sihlquai, dekat Zurich Central Station. Pagi itu udara masih dingin. Bagi orang Indonesia yang terbiasa dengan iklim tropis, udara dingin di Carparkplatz Sihlquai tetap menusuk tulang walaupun sudah memakai jaket tebal. Padahal sudah bulan Mei.
Zurich, kota terbesar di Swiss yang berada di tepi danau Zurich dan dekat dengan pegunungan Alpen menjadikan kota ini memiliki panorama yang menakjubkan. Tidak heran dengan kondisi ekonomi, geografi dan tentunya fasilitas yang ada, Zurich dinobatkan menjadi kota dengan kualitas hidup terbaik di dunia tahun 2006 dan 2007.
Satu hari di Zurich sebagai kota transit tidak menyurutkan semangat untuk menjelajah kota ini. Dengan waktu yang sempit maka hal yang dapat dilakukan adalah city tour. Banyak paket yang ditawarkan dengan berbagai variasi waktu, fasilitas dan tujuan.
Transportasi yang digunakan untuk city tour adalah trolley wisata dengan design klasik ditunjang dengan audio dalam beberapa bahasa, bahkan ada yang sampai dua puluh bahas pilihan. Ada Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Portugis, Rusia, Spanyol tapi sayangnya tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Dalam waktu kurang lebih dua jam dengan biaya 35 -- 40 Franc, trolley akan melewati area bisnis, Bahnhofstrasse yang menjadi museum penting di Zurich, sudut kota tua Zurich, Fraumunster Church yang konon mulai dibangun tahun 1100 namun baru terlihat bentuk bangunannya di abad 15 dan area perkotaan lainnya.
Perjalanan city tour berhenti dua kali. Biasanya berhenti di area tepi danau Zurich di kawassan dermaga publik. Kedua di jalan Stadthausquai. Terdapat fasilitas toilet umum di setiap tempat pemberhentian, tempat makan atau penjualan souvenir.
Di seberang jalan Stadthausquai dengan melewati jembatan di atas sungai Limmat terdapat jalan Limmatuquai yang banyak menjual souvernir di kios-kios kecil. Kawasan ini juga merupakan pusat bisnis dengan banyak bank, toko-toko eksklusif, restaurant dan pusat perbelanjaan.
Bila tidak puas dengan city tour, terdapat tour dengan kapal pesiar yang akan berlayar di danau Zurich. Dengan kecantikannya, danau Zurich begitu menjadi daya pikat tersendiri. Tata kota dan pemanfaatan danau yang baik menambah nilai plus untuk kota Zurich.
Di seputaran danau banyak terdapat pemukiman yang menjadikan danau Zurich lebih hidup. Pemanfaatan danau Zurich sebagai tempat berolahraga air seperti perahu layar, kano sangat didukung fasilitas yang memadai.
Transportasi di Zurich sangatlah mudah. Banyak kereta dan trem yang menjangkau hampir seluruh sudut kota. Bagi yang tinggal di Zurich dalam waktu yang singkat terdapat ZurichCARD yang merupakan paket transportasi trem, bus, kapal, kereta api dan sarana transportasi lainnya menjadi lebih ekonomis.
Terdapat juga potongan harga atau bahkan tiket gratis masuk ke kawasan wisata atau museum bagi yang memiliki ZurichCARD. Namun perlu diketahui di Zurich berlaku zona tariff sehingga tidak perlu membeli paket pada zona yang tidak dilalui. Stasiun Hauptbahnhof (Zurich HB) menjadi pintu gerbang jika kita menggunakan kereta.
Stasiun terbesar di Swiss yang juga menjadi salah satu stasiun tersibuk di dunia ini sangat lengkap. Sudah seperti pusat perbelanjaan, hampir semua kebutuhan dapat ditemukan disini. Pada waktu tertentu sering diadakan bazar makanan yang menjual street food dengan harga terjangkau.