Dari data jumlah pengunduh aplikasi Gojek, 98 juta orang telah mengunduh aplikasi Gojek di seluruh Indonesia, dari data Tokopedia, 73 Juta orang akses ke Tokopedia setiap bulannya. Hampir 40% dari penduduk di negeri ini menjadikan marketplace sebagai alternatif favorit destinasi 'Windows Shopping' nya. Hal ini pulalah yang memaksa pelaku usaha lokal untuk melebarkan sayap bisnisnya ke kanal usaha terfavorit zaman ini.
Nyatanya, beberapa dari teman-teman pelaku UMKM & UKM yang saya kenal, belum sepenuh hati dalam ber-transformasi, dari alasan tidak tersedianya sumber daya manusia, alasan 'Gaptek' atas teknologi hingga proporsi biaya operasional yang tidak memadai untuk dukungan memasarkan toko online nya, pertanyaannya, "Apakah Anda siap kalah?". Jika Anda jeli, sangatlah tidak sulit untuk Anda terjun kedalam sebuah bisnis 'online', ada 3 hal utama yang harus Anda perhatikan dan lakukan;
Pertama, lakukan pengamatan terus menerus terhadap konsumen dan perubahan perilaku konsumsinya. Untuk hal ini, kebiasaan kita dalam melakukan pengamatan sebenarnya sudah kita lakukan setiap hari, kebiasaan memperhatikan kebiasaan dan perubahan perilaku konsumen adalah menjadi sumber informasi yang berharga untuk selanjutnya diolah menjadi temuan dan keputusan.
Sebagian ahli branding menyatakan, kebiasaan ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi) adalah hal yang sudah tidak layak dilakukan, namun untuk saya, budaya ini adalah sebuah usaha awal ketika pelaku usaha UMKM dan UKM ingin mengetahui lebih dalam siapa lawan pesaingnya dan apa kelebihan produknya. Tidaklah menjadi suatu kewajiban sebuah hasil pengamatan terus kemudian ditiru begitu saja, namun hasil pengamatan tersebut adalah upaya untuk memperoleh sebuah keputusan yang tepat dengan melewati serangkaian proses uji-coba, itulah yang dinamakan dengan ‘riset'.
Kedua, ikuti terus perkembangan teknologi informasi terapan, pelajari dan cobalah terapkan sebagai bentuk 'trial'. Sosial fenomena, "Gaptek", sepertinya harus ditanggalkan. Pelaku UMKM dan UKM harus mempelajari dan mendalami terkait dengan kemajuan teknologi yang konon disebut dengan Revolusi Industri 4.0.
Luangkan waktu untuk membaca dari berbagai ragam sumber informasi dan berita tentang kemajuan teknologi tersebut dan selalu ikuti kelas-kelas pelatihan tentang pemanfaatan teknologi yang diselenggrakan di kota Anda. Hal tersebut tentunya akan membuat Anda, menjadi sosok pelaku usaha yang up to date, seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin tidak terbendung.
Ketiga, terus bertukar informasi dari sesama pelaku usaha didalam wadah komunitas bisnis yang bermanfaat dan saling membangun dikota Anda. Wadah ini sangat bermanfaat bagi Anda para pelaku UMKM dan UKM dalam hal meningkatkan kompetensi, menambah ilmu dan wawasan serta update informasi-informasi terkini. Dari survey yang saya jalankan, 'memperluas koneksi atau network' adalah alasan utama dari pelaku UMKM dan UKM dalam mengikuti sebuah wadah komunitas. Tentunya hal tersebut wajib menjadi salah satu aktifitas penting sehari-hari untuk Anda.
Banyak beberapa wadah komunitas UMKM dan UKM yang bisa Anda ikuti. Pilihlah wadah atau komunitas yang mandiri dan non-profit serta mendedikasikan dirinya demi kemajuan pelaku usaha lokal serta fokus kepada pembinaan dan pemberdayaan, seperti beberapa wadah dan komunitas UMKM & UKM berikut; Kopitangsel (Komunitas Pebisnis Tangerang Selatan), Juragan Kuliner, Womanpreneur Community, dan masih banyak lainnya.
Kesimpulannya, kemajuan teknologi bukanlah momok, dan perubahan kebiasaan konsumen tidak dapat dihindari, kedua hal tersebut adalah hal penting yang wajib Anda perhatikan bagi Anda para pelaku UMKM & UKM. Berikan waktu lebih, untuk Anda terjun aktif ke dalam kegiatan-kegiatan bermanfaat yang akan mendongkrak naik level usaha Anda dan tentunya akan menghasilkan hal-hal yang bermanfaat untuk Anda dan usaha Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H