Kepribadian merupakan gambaran secara umum dari perilaku individu yang dapat terlihat dari perilaku sehari-hari. Wujud nyata dari kepribadian dapat berupa banyak hal antara lain perangai, sikap atau perilaku, tutur kata, persepsi, kegemaran, keimanan, dan sebagainya. Kepribadian merupakan perpaduan antara warisan biologis yang diterima seseorang dari leluhurnya dengan pengaruh lingkungan melalui proses interaksi dan proses sosialisasi sejak lahir hingga dewasa (Budiati, 2009:81). Laning (2009:88) mengemukakan setiap individu satu dengan individu lainnya memiliki kepribadian yang khas. Walaupun ada beberapa kepribadian yang tampak sama, namun secara keseluruhan mereka berbeda pula. Perbedaan ini pun berlaku pada anak kembar. Walaupun secara fisik mereka tampak sama, namun sifat-sifat khas dalam dirinya berbeda.Sikap seseorang jika sedang menghadapi masalah akan berbeda-beda. Mereka ada yang marah, sedih, jengkel, kecewa, berteriak-teriak atau melakukan hal yang lain. Semua mereka lakukan tanpa perencanaan. Hal ini disebabkan setiap individu memiliki kepribadian yang berbeda.
Pengertian
Menurut Laning (2009:86) pada dasarnya “kepribadian diartikan sebagai suatu kebiasaan dan sikap yang bersifat tetap serta menjadi karakteristik dalam diri seseorang. Kepribadian menentukan bagaimana seseorang berpikir, merasa dan bertindak dalam kehidupan sehari-harinya”.
Sedangkan menurut Syamsul Yusuf (dalam Tika, 2008:106), istilah kepribadian atau personality secara etimologis berasal dari bahasa Latin persona (kedok) dan personare (menembus). Persona biasanya dipakai oleh para pemain sandiwara pada zaman kuno untuk memerankan satu bentuk tingkah laku dan karakter pribadi tertentu, sedangkan yang dimaksud dengan personare adalah bahwa para pemain sandiwara itu melalui kedoknya berusaha menembus keluar untuk mengekspresikan satu bentuk gambaran manusia tertentu. Misalnya, seorang pemurung, pendiam, periang, pemarah, dan sebagainya. Jadi, persona bukanlah pribadi pemain itu sendiri, tetapi gambaran pribadi dan tipe manusia tertentu melalui perannya.
Sosiolog yang mengemukakan pengertian kepribadian, antara lain sebagai berikut.
1.Cuber
Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.
2. M.A.W. Browen
Kepribadian adalah corak tingkah laku sosial yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan sikap-sikap seseorang.
3.Theodore R. New Combe
Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap (prespositions) yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.
4.Yinger
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi.
(Sudarmi, 2009:82)
Faktor yang Mempengaruhi Kepribadian
Menurut Budiati (2009: 83-85) kepribadian yang tumbuh dan berkembang dalam diri individu dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu:
1.Warisan Biologis
Semua manusia yang normal dan sehat mempunyai persamaan biologis tertentu yang membantu menjelaskan beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku semua orang.
2.Lingkungan Fisik
Faktor kedua yang memengaruhi kepribadian adalah lingkungan fisik seperti iklim, topografi dan sumber alam.
3.Faktor Kelompok
Sebuah kelompok dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian anggotanya, baik kepribadian yang sifatnya positif maupun yang negatif, misalnya kelompok sepermainan
4.Faktor Kebudayaan Khusus
Setiap daerah memiliki karakteristik yang khas karena pengaruh kebudayaan yang dianut.
5.Faktor Pengalaman yang Unik
Pengalaman yang unik akan membentuk kepribadian seseorang yang berbeda dengan individu lainnya.
Perubahan Kepribadian
Menurut Tika (2008:109) meskipun kepribadian seseorang itu relatif konstan, namun dalam kenyataan sering ditemukan bahwa perubahan kepribadian itu dapat dan mungkin terjadi. Perubahan itu terjadi pada umumnya lebih dipengaruhi oleh faktor lingkungan daripada fisik. Perubahan ini lebih sering dialami oleh anak daripada orang dewasa.
Unsur-unsur Kepribadian
Banyak bagian atau unsur pembentuk kepribadian sebagai bagian dari pemahaman tentang kepribadian. Adapun unsur-unsur pembentuk kepribadian terdiri dari:
1.Pengetahuan
Setiap manusia berusaha untuk mengisi pemikirannya dengan berbagai macam pengetahuan yang ada di lingkungannya. Semua hal yang telah dipelajari sebagai pengetahuan direkam dalam otak dan dicerna atau direspon melalui bentuk-bentuk perilaku tertentu.
2.Perasaan
Merupakan bentuk penilaian seseorang terhadap sesuatu hal yang berupa perasaan positif ataupun negatif sehingga penilaian ini akan memberikan respon yang positif maupun negatif. Setiap perilaku yang didasarkan pada perasaan mempunyai penilaian yang subjektif karena setiap manusia mempunyai penilaian terhadap seseorang itu berbeda-beda.
3. Dorongan Naluri
Adalah keinginan yang ada pada diri seseorang bersumber dari panca indra sebagai aksi yang kemudian dicerna dan diwujudkan dalam bentuk reaksi. Setiap dorongan naluri sebagai perwujudan dari keinginan manusia untuk menanggapi rangsangan tersebut. Sedikitnya ada tujuh dorongan naluri dalam diri manusia, yaitu:
a.Dorongan untuk mempertahankan hidup.
b.Dorongan seksual.
c.Dorongan untuk mencari makan.
d.Dorongan untuk bergaul dan berinteraksi dengan sesama manusia.
e.Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya.
f.Dorongan untuk berbakti.
g.Dorongan akan keindahan bentuk, warna, suara, dan gerak.
(Budiati, 2009: 82-83)
Menurut Sigmund Freud (dalam Sudarmi; 2009: 83-84), kepribadian terdiri atas tiga bagian, yaitu sebagai berikut.
1.Id, adalah bagian diri seseorang yang bersifat tidak sadar, naluriah, impulsif (mudah terpengaruh oleh gerak hati) dan tidak disosialisasikan.
2.Ego, merupakan perwakilan bagian dari diri yang bersifat sadar dan rasional, ego sering disebut sebagai penjaga pintu kepribadian, karena ia menjaga antara interaksi Id dengan Superego.
3. Superego, merupakan perwakilan bagian diri yang telah menyerap nilai-nilai kultur dan berfungsi sebagai suara hati.
Misalnya: orang kelaparan membayangkan memakan semua makanan yang ia hadapi (keinginan untuk makan disebut id), secara sadar ia berusaha mencari makan (berusaha mencari makanan disebut ego), upaya pencarian makanan didasari oleh nilai-nilai dan norma yang berlaku yakni makanan tersebut diperoleh secara wajar, halal, dan sesuai norma yang berlaku (pertimbangan nilai dan norma disebut super ego).
Karakteristik Kepribadian
Hurlock (dalam Tika, 2008:109-111) mengemukakan bahwa penyesuaian atau kepribadian yang sehat (healthy personality) ditandai dengan karakteristik sebagai berikut.
1.mampu menilai diri secara realistik
2.mampu menilai situasi secara realistik
3.mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik
4.menerima tanggung jawab
5.kemandirian (autonomi)
6.dapat mengontrol emosi
7.berorientasi tujuan
8.berorientasi keluar (ekstrovert)
9.penerimaan sosial
10.memiliki filsafat hidup
11.berbahagia
Teknik Mengkaji Kepribadian
Kepribadian seorang individu diperoleh berdasarkan pengalaman pribadinya sejak ia dilahirkan sampai akhir hayatnya. Itulah sebabnya kepribadian seseorang itu tidak akan sama dengan kepribadian orang lain. Namun, di antara perbedaan kepribadian antara satu dengan yang lainnya terdapat kesamaan kepribadian umum sebagian besar anggota masyarakat sehingga menjadi ciri khas kepribadian masyarakat tersebut yang dinamakan kepribadian umum atau general personality. Untuk mengenal kepribadian suatu kelompok masyarakat diperlukan waktu lama dengan menggunakan studi ilmiah yang teliti. Waktu lama dibutuhkan agar kita tidak terjebak kepada kepribadian sesaat yang seringkali muncul atau kepribadian semu. Maka metode yang dapat digunakan untuk mengkaji kepribadian adalah dengan observasi partisipatif, yaitu berusaha meleburkan diri pada kelompok yang akan ditelitinya dalam waktu yang cukup lama sehingga kita dengan pasti dapat mengetahui kepribadian kelompok masyarakat yang diobservasi (Tika, 2008:112).
Simpulan
Kepribadian merupakan organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Faktor yang memengaruhi kepribadian meliputi warisan biologis, lingkungan fisik, faktor kelompok, faktor kebudayaan khusus, dan faktor pengalaman yang unik. Metode untuk mengkaji kepribadian dengan observasi partisipatif.
DAFTAR PUSTAKA
Budiati, Atik Catur. 2009. Sosiologi Kontekstual X Untuk SMA & MA. Jakarta: CVMediatama.
Laning, Vina Dwi. 2009. Sosiologi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: PT Cempaka Putih.
Sudarmi, Sri dan W. Indriyanto. 2009. Sosiologi 1 Untuk Kelas X SMA dan MA. Jakarta: CV Usaha Makmur.
Tika, Pabundu,dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial Sosiologi 1 SMA/MA Kelas X. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H