Lihat ke Halaman Asli

Catatan Kecil Ngangkring Obral-obrol

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1302003311215453547

Tidak bosan bagi kami untuk selalu bertemu, sekedar ngangkring dan berdiskusi apapun.Entah kebetulan atau tidak, malam itu Jogja tidak turun hujan seperti biasanya. malam itu temen-temen canting memang berencana untuk melakukan kopdar dan kemudian berdiskusi dengan temen-temen blogger dari jogja yang lain. Awalnya saya pikir hanya akan bertemu dan ngangkring bareng Mas Sony Set seorang penulis dan juga Founder Program JBDK (Jangan Bugil Depan Kamera) yang pernah cukup fenomenal sampai masuk Kick Andy. Ternyata Mas Sony juga mengajak teman-temannya yang diantaranya hadir Pak Harry van Yogya disana. Malam itu temen-temen Canting dari sekedar Guyon sampai diskusi agak serius dengan temen-temen Blogger dari Multiplay mbak Ida dan Mas Try, kemudian datang mas Agung Pewe seorang jurnalis dari KR yang tambah meramaikan ngangkring malam itu. Silahkan membaca sedikit catatan kecil seorang blogger ini.

Awalnya kami ingin mendengar share dari Mas Sony tentang program-program social media yang pernah dia garap. Karena memang temen-temen Canting dengan program 1000burungkertasnya ingin terus mengepakan sayapnya. Ini adalah kali pertama kami benar2 diskusi dengan temen-temen blogger lainya. Dengan tujuan yang sama 'berkegiatan sosial' ternyata teman-teman yang hadir disana dengan ramah membagi pengalaman seputaran gerakan sosial yang pernah ada di Indonesia.

Obrolan ringan dan kadang terlalu serius buat kami malam itu mengalir dengan sendirinya. Mas Sony menceritakan bagaimana sebuah gerakan itu berjalan dan kemudian berlanjut dan terus mempunyai keberlanjutan, tidak hanya melakukan sesuatu terus kemudian ditinggalkan begitu saja. Keberlanjutan sangat penting, itu yang harus di depankan dalam melakukan sebuah kegiatan, jangan cuma mendirikan atau membuat sesuatu terus kemudian ditinggalkan begitu saja. Itu malah akan menimbulkan masalah berikutnya.

Dari temen-temen Canting kemudian memberikan gambaran tentang program 1000burungkertas. Bahwa memang tujuan utama kami adalah membuat satu sanggar anak yang didalamnya berisi perpustakaan dan media pendukung belajar lainya dan ini hanya untuk daerah terpencil. Kemudian kalau itu sudah didirikan akan dikemanakan, ada sesuatu yang lebih penting dari itu yang lebih berat untuk dilakukan. Keberlanjutan, itu kata yang menjadi kunci untuk program 1000burungkertas. memang setelah ini kami merencanakan untuk tetap memberikan program pembelajaran bahkan pemberdayaan remaja disana.

Seperti malam itu saya dan temen-temen canting berkumpul dengan temen-temen yang lain. Saya jadi ingat ketika pertama kali saya bertemu dengan temen-temen komunitas lain. " tidak begitu penting siapa kamu, darimana, apa komunitasmu?" tapi, saya mengingat kalimat dari seorang teman bahwa yang penting itu "apa yang sudah kamu kontribusikan terhadap oranglain." Internet, malam itu kami bisa berkumpul karena ada media internet ini, ditambah social media yang akhirnya mempertemukan kami. Kami ngangkring ngalor ngidul tentang kegiatan sosial dalam Social Media.

Berdialog, bertukar pendapat, bertemu dengan kawan baru untuk membuka pikiran baru. Malam itu menjadi bagian dari Social Web yang ternyata memang memberikan rutinitas berbeda bagi saya sendiri. Tidak hanya berinterakasi dalam dunia maya saja, malam itu kami bertukar pikiran secara langsung, meski lebih banyak curhat dalam melakukan kegiatan sosial melalui Social Media.

Apalagi semalam kami bertemu dengan orang-orang yang sangat hebat. Mas Sonny yang sudah ditulis sedikit diatas, juga Pak Harry, ini sangat special malam itu bisa bertemu dengan legenda satu ini. Bahkan yang sangat istimewa ternyata beliau juga kompasianers juga , Ini akun pak Harry Van Yogya. Dengan senyumnya yang menunjukan keramahannya dia dia bercerita tentang bagaimana pertama kali ia menjelajah dunia maya, dan dia tetap menjadi Tukang Becak (Penarik Becak) sampai saat ini yang bisa ditemui di jalan Prawirotaman Jogja dengan becaknya. Mbak Ida juga Mas Tri kapan-kapan kita akan kopdar lagi. Tambahan juga akun mas Sony di Kompasiana juga

Paling tidak kopdar semalam memberikan gambaran, seperti kata Pak Harry Van Yogya "bahwa kita tidak hidup sendiri, ada teman-teman yang membantu." Teman baru, wacana baru seperti biasa selalu memberikan semangat baru.  1000burungkertas for Hope & Happiness.

130197932120962008

NB: Mohon doanya juga untuk temen-temen kompasianers yang selalu mendukung program 1000burungkertas. Progres 1000burungkertas sudah mulai pada tahap Pembangunan Sanggar Studio Biru, pencarian lahan baru sedang dilakukan oleh warga setempat setelah Canting melakukan rembugan dengan warga. Semoga lancar dan tidak terjadi halangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline