Petani kebun karet di desa Tekorejo kecamatan Buay Madang Timur, kabupaten Oku Timur Sumatera Selatan Sumringah, pasalnya harga karet menjelang lebaran idul fitri naik yang awalnya dari Rp.13.800 kini tembus Rp.14.200. di desa ini merupakan salah satu desa yang memiliki hasil tani karet paling banyak dari hasil tani lainnya seperti padi dan sawit.
Terakhir petani di desa ini menjual harga getah karet dengan harga murah Rp.7.000 pada bulan November 2023. Selama itu musim kemarau getah karet kekeringan sehingga petani banyak mengalami hambatan getah..
Menurut roni, harga jual kali ini terbilang tinggi ditambah cuaca yang mendukung getah karet keluar. memang baru bulan april 2024 mahal, sebelumnya belum pernah, ujarnya. Meskipun cuaca mendukung getah karet keluar deras, tetapi pada musim hujan kerap kali tidak bisa nyadap kebun karet miliknya.
Tiba-tiba mendekati jelang lebaran, petani merasakan hasil kebunnya laku mahal sehingga bisa untuk memenuhi kebutuhan di hari raya. Ternyata ada dampak positif dari mahalnya getah karet di desa Tekorejo ini. Apa itu? Pastinya akan membuat para petani lebih semangat nyadap karetnya. Dari situasi ini maka otomatis dibulan berikutnya para petani akan lebih banyak mendapat bantalan getah karet.
Nah, ada hal yang unik lagi nih ketika banyaknya getah karet yang didapat petani malah menjadikan harga getah karet menurun. Kira-kira apa penyebabnya ya? Jawabannya gini, jadi untuk menstabilkan melojaknya pendapatan batangan getah karet, pemerintahan pada daerah tersebut menurunkan harganya. Supaya pembelian yang dilakukan di desa setempat tidak melambung tinggi. Pasalnya struktur perekonomian di desa itu dimulai dari, pembeli oleh distributor setempat lalu di setorkan ke pabrik karet Palembang.
Untuk bulan-bulan berikutnya semoga harga getah karet tetep stbail ya di desa Tekorejo ini, kalaupun tidak stabil minimal jangan anjlok harganya. Kasihan nih para petani yang sudah banyak mengharapakan hasil getahnya laku tinggi terus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H