Lihat ke Halaman Asli

Transportasi di Indonesia Timur

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bagi kawan-kawan yang hidup dan tinggal di Jawa atau wilayah lain Indonesia yang lebih “well developed”, transportasi umum bukanlah masalah besar. Namun bagaimana bagi mereka yang tinggal dipelosok wilayah Indonesia lainnya yang belum terjamah pembangunan massif, transportasi umum tentunya menjadi persoalan tersendiri. Di Provinsi Nusa Tenggara Timur misalnya, dimana transportasi umum adalah permasalahan yang belum tuntas. Model transportasi di beberapa kabupaten di salah satu provinsi di Indonesia ini sangat jauh dibawah standar kelayakan, jika dilihat tingkat keamanan, kenyamanan, ketepatan waktu dan harga tentunya. Berikut ini adalah moda transportasi yang yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Oto Bemo merupaka alat transportasi yang berada di Ende, Flores sama seperti angkot atau bemo biasa. Hanya saja bagian dashboard oto bemo dipercantik dengan boneka-boneka kecil. Oto bemo juga full music reggae yang diputar dengan volume sangat keras. Tujuannya sih biar sopir dan penumpang terhibur, tapi buka itu tujuan utamanya yaitu supaya para penumpang yang ingin naik Oto Bemo mendengar suara itu dan agar segera mendekat ke jalan. Ada oto bemo yang khusus beroperasi di dalam kota Ende dengan tarif Rp.1000-2000 rupiah. Oto bemo yang khusus dalam kota ini tidak memiliki rute trayek dan arahnya mengikuti lokasi tujuan para penumpangnya. Ada juga oto bemo yang beroperasi ke kota kecamatan.

Oto kayu atau bis kayu adalah sebutan bagi kendaraan berbentuk truk yang dimodifikasi dengan deretan bangku-bangku kayu di dalamnya dan diberi atap di bagian atasnya. Bis kayu digunakan untuk sarana transportasi ke desa-desa yang sulit dijangkau. Bis kayu ini juga full music. Supir bis kayu memberikan pelayanan ekstra berupa pengataran penumpang sampai ke rumah masing-masing. Namanya Bis Kayu. Sebenarnya adalah truk biasa yang dimodifikasi bak belakangnya. Diisi dengan kursi berjajar dan atap pelindung, maka jadilah ia moda transportasi yang populer di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.Terkadang isinya – manusia tentunya – meluap penuh dan bergantungan dibelakang. Sebuah tindakan yang membahayakan. Tapi mau bagaimana lagi? Untuk menunggu bis kayu selanjutnya tentu bukan dalam ukuran menit

Panser Istilah Panser terdapat di Kabupaten Alor. Panser yang ini bukanlah kendaraan perang milik militer yang dilengkapi dengan persenjataan berat. Panser versi masyarakat Alor adalah sebutan untuk kendaraan jenis Jeep yang memiliki roda penggerak ganda, depan dan belakang. Kondisi jalan yang rusak parah dan medan yang bergunung ditambah trase jalan dengan liukan tajam turun serta naik, membuat mobil jenis inilah yang paling layak untuk dijadikan sarana angkutan. Panser tentunya harus dimodifikasi agar cukup menampung penumpang dan barang sebanyak-banyaknya. Setidaknya satu panser bisa menampung 10 orang lebih.

Taxi laut umumnya hanya melayani angkutan penumpang dan barang antar pulau utama dengan pulau kecil disekitarnya. Istilah taxi laut saya temui di Kota Ende untuk menyebutkan kapal motor kayu dengan rute pulang pergi Kota Ende yang berada didaratan Pulau Flores menuju Pulau Ende. Seperti juga di Pulau Flores,taxi laut semacam ini juga ditemui di Pulau Alor yang melayani rute Kalabahi menuju Bakalang atau daerah lainnya.Dibeberapa lokasi yang tidak memiliki dermaga, maka sebuah sampan kecil menjadi alat angkut perantara dari Taxi menuju daratan. Disinilah tantangannya. Salah melangkah, badan bisa basah kuyup. Oh ya, karena Taxi laut menjadi pilihan satu-satunya alat angkut antar pulau kecil ini, maka terkadang apapun juga diangkut oleh Taxi Laut ini, termasuk sepeda motor.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline