Lihat ke Halaman Asli

Antara Green Design, Eco-Design, dan Ecoefficiency Design

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Jika ditinjau dari sudut pandang awam, sekilas istilah-istilah semacam sustainable design, eco-design, eco-friendly, green design, eco-efficiency design, eco-industrial, eco-label, dan lain sebagainya terkesan serupa dan memiliki kaitan dengan desain yang ramah lingkungan. Meskipun serupa, namun masing-masing istilah tersebut memiliki posisi, proporsi, dan peran yang berbeda dalam dunia industri.

Disebutkan oleh Alison KnightdalamJurnal online Proquest berjudul “Hidden Histories: The Story of Sustainable Design” edisi Juni 2009, halaman 2 dalam sub judul, Three waves in defining sustainable design”. Ditelusuri dari kemunculan embrionya, sustainable design muncul dalam 3 gelombang berbeda. Pertama, Pada tahun 1972, desainer dan pengajar Victor Papanek mengkritik desainer yang menciptakan produk boros sumber daya lingkungan dan mengantar konsumen ke gaya hidup konsumerisme. Papanek menantang desainer untuk menghasilkan produk yang lebih etis, teknologi terjangkau bagi orang-orang di negara-negara berkembang, bantuan untuk penyandang cacat, dan produk yang tidak berbahaya bagi lingkungan. Dia menyerukan budaya desain baru berdasarkan tanggung jawab sosial.

Bersambung pada postingan selanjutnya...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline