Lihat ke Halaman Asli

Enzo Derajo

Programmer

Tentang Kepemimpinan dan Tujuan

Diperbarui: 16 September 2024   12:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Konsep memimpin tidak jauh korelasinya dengan konsep arah dan tujuan. Tanpa tujuan yang jelas, eksistensi seseorang dalam memimpin bisa dipertanyakan. Akar kata memimpin dalam bahasa inggris -- to lead -- berasal dari kata laedan dari bahasa inggris tua yang memiliki makna memberikan petunjuk (to guide) [1]. Maka, seorang pemimpin perlu memiliki kemampuan dalam memberikan petunjuk, bukan sekedar memberikan keputusan.

Mari melihat konsep memimpin dalam konteks sekelompok orang yang sedang berada di dalam perjalanan. Kala mereka sedang berjalan kaki menuju suatu lokasi, idealnya mereka memerlukan alamat dan alternatif rute menuju tujuan. Kalaupun mereka tidak memiliki alamat dan rute tujuannya, maka hendaknya mereka mengetahui patokan jalan dan karakteristik dari tempat tujuan tersebut. Yang pasti, siapa dari sekelompok orang yang memiliki pemahaman terbaik mengenai tujuan lokasi tersebut, orang itulah yang akan memberikan petunjuk paling tepat. Di saat itulah seseorang memimpin.

Masalahnya, pemimpin tidak selalu dipilih berdasarkan seberapa paham dia akan suatu tujuan, tetapi berdasarkan kriteria yang lain. Jika itu yang terjadi, maka pemimpin yang terpilih belum tentu akan memberikan petunjuk yang tepat. Lalu, alasan lain apakah yang bisa muncul ketika memilih seorang pemimpin?

Mungkin seorang pemimpin dipilih dengan alasan kerabat keturunan. Memang masuk akal, bahwa umumnya seseorang akan menaruh rasa percaya yang lebih ke orang yang dikenalnya, terlebih juga dengan keluarga kerabat. Seperti yang kita tahu, trust is the most valuable currency, atau kepercayaan merupakan suatu hal yang sangat berharga. 

Namun, apa yang hendak dibeli dengan currency yang sangat berharga ini? Seperti yang dibahas sebelumnya, bukankah guidance yang menjadi substansi utama seorang pemimpin? Sejatinya, trust atau kepercayaan muncul dari proses mengenal kemampuan seseorang, terlebih pula kemampuannya dalam memberikan petunjuk yang tepat.

Maka dari itu, penulis secara pribadi ingin mengenal para calon pemimpin secara lebih mendalam. Kemampuan utama seorang pemimpin adalah memahami, mendefinisikan, dan memberikan petunjuk melalui medan menuju kesejahteraan. Karena tanpa tujuan, bukankah menjadi tidak berarti sebuah perjalanan? Kehidupan yang kita jalani bersama tentu tidak hanya untuk jalan-jalan.

 

[1] etymonline.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline