Seseorang berhasil menangkap sinar matahari, tapi dia gagal mengisi kehampaan dalam hidupnya. Seseorang berhasil menyinari dunia dengan lampu, tapi gagal menyadari kegelapan dalam hatinya. Jika ada kegelapan dalam hati seseorang, apa gunanya cahaya diluar ?
Manusia bisa mengolah logam menjadi benda yang bisa terbang (pesawat), manusia bisa mengolah pasir menjadi silicon, kemudian dari silicon menjadi IC (integrated Circuit) yang harganya dua kali lipat dibandingkan emas. Manusia dibekali cahaya kecerdasan, sehingga bisa mengubah sesuatu yang tidak bernilai menjadi sangat bernilai.
Andaikata manusia mau mengolah dirinya, tentu dia juga menjadi manusia yang sangat bernilai di mata Allah SWT. Tapi lihatlah sekarang...!!! Kita lebih senang mengolah sesuatu diluar diri dibanding yang ada di dalam diri kita. Itulah kenapa, diluar diri terdapat kemajuan dimana mana, inovasi terbaru telah diluncurkan, arsitektur terlihat semakin modern, alat komunikasi semakin tak terkendali, tapi sadarkah kita...justru secara moral malah menurun.
Seseorang juga harus mengolah hatinya, jadi dia juga mendapatkan kemajuan dalam dirinya. Keluarkan keindahan dalam diri kita. Ketika manusia mengolah tambang, mengekstrak emas, tembaga dan benda2 berharga. Begitu juga, jika dia mengolah hatinya maka dia akan memanen kebaikan, rendah hati, kasih sayang, dan kesalehan. Inilah kualitas yang membuat seseorang bernilai di mata Allah. Karena pada dasarkan keindahan diri dimiliki oleh setiap orang, Allah telah menempatkannya pada setiap individu. Maukah kita mengolah diri kita ??
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H