Mengapa Perusahaan (CSR) Perlu Merekrut SDM Kesos
Talkshow sekolah inovasi pekerja sosial yang dilaksanakan hari ini pukul 09.00 sampai pukul 10.45 wib mengangkat tema mengapa perusahaan perlu merekrut SDM Kesos? Pemateri adalah Risna Resnawati dosen Fisip Jurusan Kesejahteraan Sosial UNPAD sekaligus penasehat CSR di beberapa perusahaan besar. Dengan moderator mahasiswa Unpad Syedandra syedra berlangsung dengan sangat menarik. Peserta Webinar 184 orang berbagai latar belakang seperti pejabat kementerian sosial, dosen, ASN dinas sosial dari berbagai kota kabupaten, aktivis, pemerhati lingkungan dan lain sebagainya.
Corporate social responsibility atau CSR adalah suatu konsep atau tindakan yang dilakukan di dunia usaha atau industri sebagai rasa tanggung jawab. Tanggung jawab itu akan ditujukan untuk sosial maupun lingkungan sekitar.
Perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial. Yang berkembang dalam opini masyarakat masih banyak perusahaan yang belum peduli atau bahkan kalau pengabdian pada masyarakat masih lebih demi keuntungan perusahaan bukan pure kepentingan masyarakat. Padahal sekarang tuntutan dari pemerintah lebih menginginkan perusahaan untuk memperhatikan masyarakat. Selain perusahaan juga harus memperhatikan karyawan dan keluarga jadi tidak hanya pada masyarakat.
Tanggung jawab sosial terhadap karyawan dan keluarga. Karena perusahaan tahu bagaimana kinerja karyawan yang sudah bekerja dengan baik dan kerja lembur. Reward akan diberikan dengan misalkan pinjaman lunak untuk pengembangan usaha dari keluarga karyawan. Atau untuk kebersamaan dengan gathering dan lain sebagainya. Itu merupakan bentuk tanggung jawab sosial terhadap karyawan dan keluarganya.
SDM Kesos sangat penting bagi perusahaan. Misal pada posisi pemerintah maka bisa hearing untuk dialog
Kampus bisa untuk magang bisa membuka wacana perusahaan. Apa dan bagaimana tentang ilmu Kesos yang bermanfaat bagi perusahaan. Karena terkadang dalam CSR biasanya diisi oleh orang-orang yang mau pensiun.
Sebagai pekerja sosial ya lakukan dengan baik. Supaya bisa dapat bintang lima sebagai garansi bahwa apa yang sudah dilakukan pekerja sosial secara profesional terhadap pengabdian di perusahaan memberikan solusi pada perusahaan agar dapat nilai baik dalam masyarakat.
Program pemberdayaan selama lima tahun karena CSR sebagai aset animo masyarakat perusahaan. Dan akan menjaga perusahaan aman dari usikan masyarakat setempat. Dalam penelitian masyarakat membutuhkan waktu yang signifikan. Sosial mapping sebagai dasar untuk bisa memberikan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat. Rencana dan target selama lima tahun supaya tujuan tercapai.
Ada CSR cuma bagi-bagi sembako mungkin dilakukan pada tahun pertama. Tapi tahun-tahun selanjutnya sudah bisa lebih tepat dalam bobot pemberdayaan masyarakat. Sebagai penerima manfaat bisa menjadi something. Itu butuh waktu dan rencana yang tepat. Disinilah tugas pekerja sosial melakukan community development. So perusahaan tetap butuh pekerja sosial.
DR Didiet Widiowati.M.Si ( mantan ketua DPP IPSPI pusat) menambahi bahwa perusahaan juga dinilai,bisa merah kuning dan sebagainya. Kalau dinilai baik oleh masyarakat tentu akan menjadikan perusahaan semakin bisa diterima. Untuk itu perusahaan perlu nilai proper yang baik. Misal nilai emas maka salah satu proper adalah sejauhmana dalam pengembangan di masyarakat,nilainya seratus. Apalagi dalam tanggap bencana. Jadi perusahaan berlomba untuk mendapatkan apresiasi khalayak. Jadi ini sebetulnya kesempatan bagi perusahaan (CSR). Kadang perusahaan memakai pihak ketiga untuk melaksanakan hal ini. Jadi Peksos bisa masuk dengan memahami CSR dan bisa memberikan inovasi solusi tentang tanggap bencana. Jadi kolaborasi Kesos dengan perusahaan bisa berjalan baik. Out of the box keluar dari dunia sosial selanjutnya bisa bersanding dan bermitra dengan pihak lainnya. Tidak akan disalahkan oleh Kementerian sosial . Justru ini merupakan salah satu bentuk terobosan atau inovasi dunia perpeksosan bisa masuk ke segala lini kehidupan.
Jadi sebetulnya pekerja sosial profesional sudah saatnya bekerja tidak hanya dalam lingkup yang sempit. Dunia filantropi akan tetap terus dibutuhkan selama manusia itu ada. Salam charity.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H