Apa Yang Terjadi Ketika Bukan Aturan Alloh Yang Diterapkan ?
Pertanyaan yang tertera pada judul di atas terjawab sudah bukti serta faktanya di negeri kita tercinta ini, Indonesia. Ya Indonesia yang dikaruniai kekayaan alam yang berlimpah oleh Allah SWT, tetapi sayangnya karunia tersebut sama sekali tidak disyukuri dengan mewujudkannya pada ketaatan dan ketundukkan pada aturan Sang Kholiq. Aturan yang Alloh turunkan dengan begitu sempurna.
Para penguasa negeri ini malah menggunakan aturan buatan manusia dan faktanya bukanlah rasa syukur yang dihaturkan pada Pemberi kekayaan, malah sebaliknya, pengkhianatan pada amanah yang diberikan. Padahal ketika mewujudkan rasa syukur dengan menerapkan syariat Islam secara kaffah akan memberikan kemaslahatan serta keberkahan bagi semua umat, bukan hanya umat Islam tapi seluruh umat manusia, karena Islam adalah Rahmatan lil’alamin.
Apa yang terjadi ketika suatu negeri tidak diatur oleh suatu sistem yang shahih. Terlihat jelas secara terang benderang, betapa rusaknya suatu kepengurusan umat jika pengurusannya tersebut tidak bersumber dari aturan yang datangnya dari Sang Kholiq (sistem yang shahih) bukan hanya disatu bidang tapi diberbagai bidang lainnya yang ketika tidak diatur oleh sistem yang shahih akan mengalamai kekacauan dan kerusakan.
Tapi sangat disayangkan meski hal ini sudah sering terjadi, masih saja rakyat salah memilih pemimpin, demikian pula dengan kepemimpinan presiden yang terakhir yang notabene dipilih oleh sebagian besar rakyat Indonesia secara langsung. Kepopuleran sosok yang telah membutakan rakyat, sehingga kembali rakyat menepan pil pahit, karena telah kembali memilih pemimpin yang salah, yang tidak amanah dan tidak pandai bersyukur, seperti yang tercantum dalam sebuah hadist :
“ Akan datang kepada manusia tahun yang penuh tipu daya, dimana pendusta dipercaya dan orang jujur didustakan, pengkhianat diberi amanah dan orang amanah dikhianati (HR. Al-Hakim)”
Inilah akibatnya ketika mempercayakan amanah pada pemimpin yang tidak amanah, bukannya kesejahtraan dan keberkahan yang didapat, rakyat malah semakin menderita dan sengsara.
Akan lain kejadiannya, jika rakyat telah memahami dan lebih meneladani dengan memilih sosok pemimpin seperti Rasululloh SAW yang amanh, tat dan tunduk pada suatu sistem yang shahih, yakni pemimpin yang menerapkan syariat Islam secara kaffah, ehingga keberkahan akan Allah turunkan di negeri kita tercita ini, seperti firman Alloh SWT.
“Andai penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari di langit dan bumi” (TQS Al-Araf 7:96)
Dalam ayat di atas, Allah SWT menggunakan ungkapan “lafatahan” untuk menunjukkan bahwa sebenarnya amat mudah bagi Allah SWT menurunkan berkahNYA, ibarat tinggal membuka pintu, keberkahan itu akan langsung menggelontor deras. Syaratnya, penduduk negeri harus beriman dan bertaqwa. Wujudnya adalah dengan menerapkan syariat Islam secara kaffah di bawah sistem yang telah diberikan dan diridhoi oleh Allah SWT, yaitu Daulah Khilafah Ar-Rasyidah ala minhaj an-nubuwwah.
Wallohualam bishowab
Enung Nurhayati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H