Lihat ke Halaman Asli

[FTK] Naungan Rindu

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com



  • Naungan Rindu

    Sabit tak tampak
    Daun berkilat basah oleh lampu
    Tanpa mampu menahan
    Kerinduan terselip dalam naungan

    Begitu enggan beranjak
    Meski sekilat cahaya
    Bersembunyi dalam jelaga hati
    Mengitari setiap ruas denyut nadi

    Aku tahu, aku tak paham
    Seberapa jauh ruas rinduku
    Ambang mimpi berkalut rindu
    Hujan malam berikan ketenanganku

    Aku butuh kesucian tirta
    Membasuh rindu di dasar hati
    Lelah bercumbu dalam kemelut rindu
    Diburu rasa nan tak menentu

    Semakin beradu pada rasa

    Paras yang jauh nan dalam di hati

    Sebisa mungkin untukku pungkiri

    Ambangmu kian menjauh

    Sampai kapan!

    Rindu tertanam, tak berdaun semakin mengakar

    Tak lagi peduli untuk hidup maupun mati

    Kilat malam jawab perasaanku?

    Binjai, 29 Oktober 2011

    (Entoni Putra & Nurlaili Br. Sembiring)

    No. 207

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline