Lihat ke Halaman Asli

[FPK] Memar

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Memar

aku tak pernah mematok harga sebuah rasa
dan aku tak pernah meminta kau menjadi objek dari apa yang kurasa
bahagia yang kudamba, tapi malah luka yang menyapa
hanya memar yang tersisa dengan segala jejak perihnya
aku kecewa pada keacuhanmu,
tapi aku lebih kecewa pada diriku yang tak henti berharap padamu
diammu, menimbulkan sejuta tanya bagiku
ingin rasanya aku membidik hatimu, lalu melesatkan anak panah tepat direlungnya
agar aku dapat melihat, adakah aku di dalam sana
dan jika diujung jalan kutemui kenyataan akan ketidakberadaan diriku di hatimu, aku terima
karena kuakui aku mencintaimu, tapi aku lebih mencintai kenyataan bahwa kau tidak mencintaiku

telah kusapa sesal

tak ada kesempatan waktu mengulang

beranggap fiktif belaka

dalam kelaraanku yang butuh sosok pelindung

benarkah kau benalu hidupku sekarang?

29 Oktober 2011

No. 206

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline