Dear Millenials,
Sekarang yang jadi pertanyaannya kamu mau ngapain, mau jadi intrepreneur? atau jadi pengusaha ?
Ok, sebelum kamu jadi entrepreneur kamu harus siap dengan beberapa pertanyaan berikut, Banyak orang yang mengira jadi entrepreneur atau jadi pengusaha itu enak. Bisa bekerja sesuka hati, bangun suka-suka, bisa punya banyak uang, bisa beli barang-barang mewah dan lain sebagainya. Nah yang kamu lihat itu, cuma enaknya aja. Yang kamu lihat itu sebenarnya buah dari hasil usaha, keringat dan air mata yang diteteskan entrepreneur itu.
Nah disini saya akan membahas, ada apa sih dibalik yang nggak enak itu ?
Yang pertama yaitu apa kamu sudah siap untuk bekerja keras? Menjadi seorang entrepreneur itu orang yang pertama kali datang dan orang yang paling akhir pulang dari kantor. Karena menjadi entrepreneur itu orang yang bekerja 63% jauh lebih lama dibandingkan orang-orang biasa. Jadi kalau kamu baru kerja 7 atau 8 jam aja udah ngeluh maka kamu belum siap untuk jadi entrepreneur. Entrepreneur bisa bekerja 14 hingga 16 jam sehari terutama pada masa-masa awal bisnis dibuka atau bahasa kerennya sekarang start up.
Yang kedua, kamu siap kerja tanpa dibayar? Pada masa awal perintisan sebuah bisnis entrepreneur bekerja siang malam tanpa dibayar, fokusnya adalah mengembangkan bisnis yang masih kecil dan membayar biaya operasional, seperti air, listrik, biaya pemasaran dan gaji karyawan. Setelah semua itu terbayar sisa uang pun akan dikembalikan untuk mengembangkan bisnis. Jadi pengusaha itu adalah satu-satunya jalan untuk mendapatkan kebebasan finansial dan waktu, tapi kalau kamu kira jadi entrepreneur itu jalan pintas menuju kekayaan kamu salah besar karena sering kali jalannya terjal, gelap dan bahkan mungkin kamu harus jatuh berkali-kali.
Yang ketiga apa kamu siap menghadapi malu dan kegagalan? Ya, nggak ada orang yang langsung berhasil dalam menjalankan sebuah usaha. Menjadi entrepreneur sukses tentu pernah gagal bahkan berkali-kali hingga akhirnya berhasil. Ketika gagal pasti ada hinaan dan cemoohan selain kerugian finansial. Jadi gagal itu pasti dan itu adalah sebagian proses dari seseorang entrepreneur menaiki anak tangga keberhasilan.
Dan yang terakhir apakah kamu siap menghadapi berbagai masalah yang datang tiba-tiba? Masalah datang bisa karena ketidaktahuan kita kadang masalah juga bisa datang dari dalam seperti kurangnya modal, kurang tenaga kerja, kurang pengetahuan akan sesuatu, penghiatan rekan kerja, tuntutan klien dan lain sebagainya. Menjadi wirausaha artinya menjadi problem solver yaitu pemecahan masalah, memecahkan masalah dengan sebuah ide yang berguna untuk orang lain.
Nah, sekarang kalau kamu mengira dunia entrepreneur itu adalah dunia yang indah penuh dengan barang mewah, uang jatuh dari langit kamu benar-benar salah besar. Ini adalah dunia yang gelap sangat jauh berbeda dengan yang dibayangkan oleh banyak orang dan seringkali kamu akan merasa sendirian kehabisan modal dan nggak tahu harus melakukan apa makanya banyak orang yang menyerah dan kembali ke dunia sebelumnya. Tapi ini semua adalah proses yang dilakukan oleh semua entrepreneur dimana kalau kamu bisa mengatasi dan bertahan sambil belajar dari kegagalan kamu bisa mendapatkan keberhasilan yang kamu impikan, kamu mau bebas secara finansial, mau memiliki kebebasan waktu, mau mendapatkan passive income, wirausaha jawabannya.
Wirausaha adalah satu-satunya pintu yang dapat membawa kamu kesemua impianmu, tapi yang pasti ada harga yang harus dibayar dan yang pasti nggak dibayar dengan murah dibayarkan dengan energi, keringat dan air mata. Jadi kalau kamu ingin memutuskan menjadi wirausaha kamu harus siap secara mental dan siap menghadapi semua tentangan.
Wirausaha bukan untuk pecundang bukan untuk orang yang nggak mau bayar harga bukan untuk orang yang hanya punya mimpi tapi nggak mau berkorban, wirausaha bukan untuk orang yang nggak mau belajar dan merasa udah pintar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H