Pendidikan holistik pada dasarnya diambil dari kata "whole" yang memiliki arti keseluruhan. Dalam hal ini, holistik dapat diartikan sebagai keseluruhan aspek yang dinamis, kompleks, sistematik dan non linier. Pendidikan holistik dapat disebut juga pendidikan yang mengembangkan seluruh potensi siswa secara harmonis.
Pendidikan holistik menjadi salah satu pendekatan yang menekankan pada pengembangan individu secara menyeluruh, aspek-aspek yang dicakup tersebut ialah aspek kognitif, emosional, sosial, dan spiritual. Dalam konteks ini pengembangan kepribadian adalah salah satu fokus utama. Karena berbagi tantangan hidup akan dihadapi dengan saling berinteraksi disertai kepribadian yang baik dan mendukung.
Implementasi pendidikan tidaklah tanpa tantangan, berikut beberapa tantangan dan potensi peluang dalam pengembangan pribadi melalui pendidikan holistik.
Tantangan
1. Kurangnya dukungan dan pemahaman dari orang sekitar
Banyak di antara nya pendidik dan orang tua yang belum sepenuhnya memahami konsep pendidikan holistik. Tanpa dukungan yang memadai, sulit untuk menerapkan pendekatan ini secara efektif.
2. Sumber daya yang tidak memadai
Sekolah sering kali menghadapi keterbatasan dalam hal sumber daya, baik itu fasilitas, materi ajar, maupun pelatihan untuk guru. Hal ini dapat menghambat penerapan metode pendidikan holistik
3. Standarisasi Kurikulum
Sistem pendidikan yang terlalu terfokus pada ujian dan penilaian akademis sering kali mengabaikan aspek pengembangan kepribadian. Standarisasi kurikulum yang ketat dapat membatasi ruang untuk pendekatan holistik
4. Perbedaan Budaya dan Nilai setiap individu