Lihat ke Halaman Asli

Saatnya Revolusi

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tidak terasa air mata ini menetes saat membaca berita Kompas hari ini, "Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Gorontalo ricuh".... Masya Allah !!!!, apa yg salah dengan negeri ini ?.... sudah sebegitu rendahkan akhlak manusia saat ini, saat memperingati Maulid Nabi pun masih ricuh juga... kalau sudah terjadi seperti itu, masihkah mereka mengakui sebagai umat Nabi Muhammad SAW ?.... padahal sepengetahuan saya tidak ada riwayat yg menyebutkan Nabi Muhammada SAW melakukan tindakan kekerasan/kericuhan....

Kejadian di Gorontalo tersebut menjadi puncak kesedihan saya setelah sebelumnya terjadi aksi kekerasan di Banten & Temanggung yg menurut saya telah menodai nama baik Islam, nama baik kerukunan umat beragama yg selama ini menjadi contoh bagi saudara2x kita di negara lain.....

Kejadian2x tersebut telah membuka mata & hati saya bahwa kemerosotan/kebobrokan akhlak telah sedemikian memprihatinkan.... proses reformasi demokrasi yg kita lalui telah melahirkan kebebasan dinegeri ini telah mengangkat citra RI dimata dunia, akan tetapi kebobrokan akhlak malah semakin membabi buta akhir2x ini menjadi sangat nista dihadapan Allah SWT....

Ada rasa khawatir muncul di dalam diri saya.... "akan menjadi apa anak2x saya kelak jika lingkungannya dipenuhi oleh orang2x yg berakhlak bobrok ?" lingkungan yg dipenuhi oleh orang2x yg dengan bebasnya memfitnah, mencaci maki, menghina bahkan sampai melakukan tindakan anarkis.... Ya Allah, ampuni dosaku, keluargaku & saudara2xku setanah air.... Terima kasih KOMPAS yg telah menyampaikan berita  "Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Gorontalo ricuh".... rupanya berita tersebut telah membuat saya pribadi berfikir/merenung sejenak saat kita semua memperingati "Maulid Nabi Muhammad SAW",... akhirnya saya menyerukan kepada diri saya sendiri bahwa sudah saatnya saya melakukan revolusi, tapi bukan revolusi kepemimpinan atau yg lainnya sperti yg biasa dilontarkan "para tokoh" melainkan Revolusi Akhlak yg dimulai dari diri saya & keluarga saya.... saya tidak bisa menyerukan ini kepada saudara2x saya setanah air, karena saya bukanlah pemimpin besar/tokoh/pemuka agama yg seringkali tampil di media..... saya hanya berharap mereka suatu saat dapat menyerukan "Revolusi Akhlak", karena kebobrokan akhlak sesungguhnya biang keladi dari timbulnya permasalahan di negeri ini...., sebut saja kasus mafia hukum, mafia pajak sampai kasus Ahmadiyah Banten, Temanggung & rusuh peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Gorontalo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline