Lihat ke Halaman Asli

7 Tipe Penyandang Status Jomblo

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo lagi bloggers, belakangan ini pasti kalian sangat akrab dengan istilah “jomblo”, entah itu kalian pake buat ngebully temen yang sedang menderita “penyakit hati” karena kurangnya asupan nutrisi perhatian dari seseorang yang spesial sedddap, atau emang kalian sendiri yang jadi objek bully karena nggak lakunya atau kurangnya nilai tawar kalian di pasaran perpacaran di Indonesia.

Nggak ada yang tau alasannya kenapa tiba-tiba persoalan jomblo menjadi bahan perbincangan semua orang *asek, seperti penyakit kronis yang harus cepet-cepet disembuhin buat para penderitannya.

Nah sekarang gw mau sedikit membreakdown tipe-tipe atau alasan-alasan kenapa seseorang menyandang status jomblo:

1.  Yang pertama jomblo karena prinsip

Orang yang jomblo karena alasan prinsip biasanya bukan karena doi nggak laku, penampakan tampang orang-orang ini juga nggak jelek-jelek amat, yaa cenderung lumayan punya nilai tawarlah, cocok buat dijadiin SPB/SPG rokok. Ada beberapa alasan yang bikin jombloers tipe ini bertahan buat nggak nyari pacar, contohnya mau fokus sama studi atau ngerasa duit jajan yang pas-pasan, ‘gimana mau bayarin cewek makan atau ke bioskop? Duit jajan dari emak aja pas-pasan’, mereka sedikit bersabar sampai punya penghasilan sendiri untuk mendapatkan kekasih idaman, cukup berprinsip sih.

2. Yang kedua jomblo karena baru putus

Jombloers tipe ini biasanya terlihat lebih elegant atau bahkan terlihat paling bahagia dibandingkan dengan tipe-tipe jomblo yang lainnya. Kenapa? Alasannya adalah mereka seperti mantan narapidana yang baru keluar dari LP Cipinang selama bertahun-tahun dan akhirnya menghirup udara bebas. Orang-orang ini biasanya memang sudah lama mendambakan putus dari pacarnya, karena udah nggak tahan sama sifatnya yang posesif, kekanak-kanakan, banyak ngatur, atau ... yang bau ketek. Intinya mereka adalah orang-orang yang dengan ikhlas dan ridho menyandang status jomblo dan bersiap untuk petualangan baru. *ngeri-ngeri seddap

3. Yang ketiga belom bisa move on

Klise banget, ada beberapa kemungkinan kenapa jombloers tipe ini belom bisa dapet pacar baru. Pertama, mantan dio yang emang cakep banget, dibuang sayang, sejauh ini belom ada yang paling nggak secakep doi, ngerasa dia lah satu-satunya keindahan di dunia ini *geli. Kedua, nggak ada lagi yang mau.

4. Sebenernya udah punya pacar, tapi..

Tipe ini yang perlu dilaknat, sebenernya doi udah punya pacar, tapi .. nggak mau ngaku. Lho, kenapa nggak ngaku? Apalagi kalau bukan, doi ngerasa kalau pacarnya kurang cakep jadi nggak bisa jadi bahan pamer buat posting-an di Facebook, twitter, or path. Kejam.

5. Ditolak terus

Jombloers yang satu ini kasian banget tapi sangat pantas mendapat apresiasi setinggi-tingginya, mungkin bisa masuk jadi salah satu nominasi Piala Oscar, lah? *lupakan.  Mereka sudah melakukan berbagaimacam cara untuk mendapatkan seonggok makhluk yang namanya pacar, tapi apalah daya hasil yang didapat tidak berbanding lurus dengan harapan yang didamba *prett. Mungkin kecakecapan mereka yang masih belom maksimal.

6. Enggak mau usaha

Ini adalah jombloers level kampretan, mereka sangat mendambakan pacar yang cakepnya maksimal, biar bisa jadi bahan postingan di Facebook, Twitter, or Path atau pamer sama temen-temen yang levelnya sama kampretnya sama dia. Tapi ... Cuma sebatas bayang-bayang, nggak adapergerakannya. *miris.

7. Yang terakhir suka sesama jenis

No Comment.

Itu dia tipe-tipe jomblo versi gw. Kalau masih ada lagi tipe-tipe jombloers menurut kalian silahkan share di kolom comment :)

Penulis, Eno Dhanie Styasto

-Blogger minim artikel kopikamar.blogspot.com

-Gitaris gagal

-Runner gagal

-Sedang mencari pekerjaan

Twitter: @edhanie

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline