Saat itu sudah lewat tengah malam, ketika pertama kalinya saya menginjakkan kaki di Masjidil Haram untuk melaksanakan umroh. Masjidil Haram merupakan masjid utama bagi umat muslim dan juga adalah masjid terbesar di dunia. Masjid ini tidak pernah sepi, selalu ada ribuan orang di dalamnya untuk melaksanakan sholat dan berthawaf di sekeliling Ka'bah. [caption id="attachment_204529" align="aligncenter" width="415" caption="Halaman dalam Masjidil Haram, view ke arah Jam Mekah."][/caption]
Konon, yang memulai perluasan dan pembangunan Masjidil Haram adalah Khalifah Umar bin Khattab r.a. Beliau membeli tanah-tanah milik penduduk di sekitar masjid dan memerintahkan untuk membangun dinding pembatas masjid di sekitar halaman Ka'bah yang telah diperluas. Tahun 692, masjid ini telah berbentuk bangunan yang memiliki langit2 dengan kolom2 penyangga dari kayu. Renovasi demi renovasi berjalan seiring dengan bertambahnya jumlah umat muslim dan bertambah pula umat yang menunaikan haji.
Tahun 1570 Kerajaan Ottoman Turki di bawah Sultan Selim II memerintahkan seorang Arsitek, Mimar Sinan, untuk mengerjakan renovasi masjid. Mimar Sinan adalah seorang arsitek terkenal di era arsitektur klasik Ottoman. Masterpiece beliau yang juga terkenal agung adalah Blue Mosque dan Masjid Sulaiman, dua masjid besar di Istanbul Turki. Di Masjidil Haram, beliau mendesain kubah yang diberi kaligrafi dan membentuk kolom-kolom dan langit berhiaskan pola-pola Arabesque yang sangat indah. Dasar-dasar arsitektur inilah yang kemudian diikuti dalam mengembangkan Masjidil Haram hingga seperti sekarang.
[caption id="attachment_204521" align="aligncenter" width="553" caption="menanti adzan subuh di halaman Masjidil Haram (dokpri)"]
[/caption] [caption id="attachment_204525" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana di shaf wanita lantai dasar. Tanda hijau sejajar dengan Multazam."]
[/caption] [caption id="attachment_204526" align="aligncenter" width="300" caption="Detail langit-langit lantai dasar."]
[/caption]
Dibawah pemerintahan Raja-raja Saudi, renovasi besar-besaran pada masjid yaitu pertama tahun 1955-1973, kemudian di jaman Raja Fahd pada tahun 1982-2005, dimana Masjidil Haram diperluas untuk dapat menampung 1 juta umat muslim, dengan menambahkan 500 kolom marmer dan 18 pintu masuk dilengkapi dengan kubah2 di atasnya. Saat ini juga pengembangan Masjidil Haram terus berlangsung hingga tahun 2017 untuk dapat menampung jutaan jamaah sekaligus terutama pada saat musim haji seperti sekarang.
[caption id="attachment_204528" align="aligncenter" width="624" caption="Suasana malam hari, lantai 2 Masjidil Haram."]
[/caption] Detail pada Kubah di atas Bukit Shafa pada gambar berikut :
Detail lainnya :
[caption id="attachment_204532" align="aligncenter" width="546" caption="Detail langit-langit lantai 2 Masjidil Haram."]
[/caption] [caption id="attachment_204533" align="aligncenter" width="300" caption="Detil lampu gantung Masjidil Haram"]
[/caption] Artikel ini ditulis untuk posting susulan WPC 24 Kampretos bertema 'Interior' beberapa minggu lalu. Untuk melihat tulisan kampretos lain silahkan cekidot sini yaaaa....