Makan bergizi gratis (MBG) sudah mulai di 26 provinsi sejak 6 Januari lalu. Walau belum merata di semua sekolah. Namun tulisan ini tidak mempermasalahkan hal tersebut.
Salah satu yang belum menerima program MBG ini, adalah sekolah anak saya, sebuah SD Negeri di Banjarmasin Kalimantan Selatan. Namun hingga saat ini respon orang tua murid tampaknya biasa-biasa saja. Alias kalaupun tidak menerima juga barangkali tak apa-apa. Apalagi bila melihat banyak repon penerima makan bergizi gratis di berbagai wilayah.
Salah satunya yang sempat saya lihat di postingan instagram @depok24jam, yang memuat salah satu respon anak SMA beserta kawan-kawannya di sebuah sekolah di Depok. Video tadi berisi review terhadap makanannya berupa nasi, buah semangka, lauk, sayur dan segelas susu. Memang mereka tidak menyebutkan secara gamblang kalau makanan tersebut tidak enak. Namun dari ekspresi, ketawa yang ramai di kelas hingga akhir video dengan joget-joget tidak jelas, sudah menunjukkan apa maksud mereka.
Alih-alih berterima kasih, konten ini tampak sekali, meremehkan program ini. Tentu saja komentar netizen pada konten ini sangat beragam. Namun rata-rata menyayangkan sasaran MBG kepada anak-anak yang ternyata kurang membutuhkan bahkan terkesan tidak bersyukur telah dapat makanan gratis, yang tentu tak perlu lagi membeli. Walau kalau soal rasa tentu saja sangat relatif.Namun terlihat di video, makanan yang disajikan memang sudah memenuhi unsur makanan sehat.
Berbeda dengan konten lainnya, dimana MBG tersalurkan ke sebuah SMA di Papua. Anak-anak tampak makan dengan tertib dan terlihat sangat menikmati makanan. Bahkan, ketika seorang guru, menanyakan apakah makanannya enak atau tidak, mereka menjawab makanannya enak.
Terlihat bahwa anak-anak (yang mungkin di wilayah terpencil) tersebut terlihat senang menikmati makanan yang mereka sebut enak bahkan barangkali mereka sangat jarang dapat makanan versi lengkap tersebut sehari-hari di rumahnya.
Respon masyarakat, khususnya anak-anak terhadap MBG tentu tak bisa disamaratakan. Tetapi sebenarnya para guru bisa memberikan arahan dan informasi yang tepat tentang tujuan program pemerintah ini. Salah satunya dengan memberi pengertian, makanan sehat tak selalu mewah. Apalagi makanan ini buat jutaan anak sekolah dengan budget yang bisa dikatakan minim.
Demikian juga dengan para orang tua . Sebagai orang tua ada beberapa hal yang barangkali bisa diajarkan ke anak-anak di rumah ketika mereka menerima MBG di sekolahnya masing-masing .
*Mengajari buat bersyukur
Ajari anak-anak untuk bersyukur menerima makanan gratis dan bergizi tersebut.Bagaimanapun itu bentuk rejeki dari Allah yang belum tentu diterima anak-anak lainnya. Bersyukur tentu banyak bentuknya, salah satunya dengan tidak mencela makanan. Terlepas makanan tersebut cocok dengan selera anak atau tidak.