Lihat ke Halaman Asli

Enny Ratnawati A.

TERVERIFIKASI

Menulis untuk meninggalkan jejak kebaikan dan menghilangkan keresahan

Fenomena UKT, Mulai Keringanan hingga Perpanjangan Pembayaran

Diperbarui: 1 Februari 2024   07:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejumlah mahasiswa membentangkan spanduk tuntutan saat menggelar unjukrasa di depan gedung rektoran Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Senin, (19/9/2018).(KOMPAS.com/ABDUL HAQ)

Bagi yang memiliki anak yang sedang kuliah atau mahasiswa yang bayar kuliah sendiri, saat ini adalah saatnya berpikir keras buat bayar UKT

UKT atau uang kuliah tunggal sebenarnya kata lain dari SPP. Konsepnya tetap sama saja sebagai biaya kuliah yang harus dibayarkan. Kalau mahasiswa dulu bayarnya per SKS, nah saat ini sistemnya sudah berubah. bayar UKT-nya per semester.

Penentuan UKT di kampus negeri, katanya sudah seadil-adilnya. Artinya sebelum UKT seorang mahasiswa diputuskan, pihak kampus sudah meminta banyak data mahasiswa tersebut ketika dinyatakan lulus dari jalur manapun (prestasi, tes ataupun mandiri). Form yang diisi, menurut pengalaman saya, lumayan lengkap.

Mulai penghasilan orangtua (bukti slip gaji), biaya listrik, PDAM, internet dan PBB rumah, perabotan elektronik apa saja yang ada di rumah, punya rumah dan kendaraan pribadi berapa buah hingga tentu saja foto rumah. Mulai ruang tamu hingga dapur.

Oh iya, ada juga penyertaan berapa anak yang harus ditanggung orangtua dan masih sekolah. Di sini yang mereka minta adalah surat keterangan dari masing-masing sekolah saudara kandungnya. 

Misalnya bilang sang kakak yang akan kuliah, maka akan diminta surat keterangan sekolah adik-adiknya.

Namun ternyata, ya tetap saja, penentuan berapa UKT yang harus dibayar seorang mahasiswa, cukup berat dan tidak mencerminkan kondisi yang sesungguhnya. Dan ketika saatnya bayar UKT per 6 bulan, barulah terasa nilai UKT yang cukup tinggi. 

Ini belum ditambah kalau kita berbicara soal SPI (sumbangan pendidikan), yang hampir ada di setiap kampus negeri buat mahasiswa yang lulusnya melalui jalur mandiri. Tentu tambah berat lagi, walau biasanya bisa dicicil hingga 2 kali bayaran.

Dan jangan dikira makin terkenal sebuah kampus negeri, UKT-nya makin terjangkau, justru UKT-nya makin mahal. Seorang teman angkatan anak saya, di sebuah kampus negeri di Jawa Timur, dan lulus dengan jalur prestasi, UKT-nya sudah mencapai Rp 10 juta. Kalau di fakultas semacam kedokteran, memang sudah lazim UKT yang mahal. Ini tentu bukan UKT Fakultas Kedokteran.

ilustrasi mahasiswa yang kuliah (Sumber foto: Shutterstock via kompas.com)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline