Lihat ke Halaman Asli

Enny Ratnawati A.

TERVERIFIKASI

Menulis untuk meninggalkan jejak kebaikan dan menghilangkan keresahan

Belajar Pendidikan Karakter di Film "Budi Pekerti"

Diperbarui: 11 November 2023   16:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: kompas.com

"Kalau dunia terlalu berisik, tutup telinga kita sebentar saja, lalu dengarkan detak jantung kita. Pejamkan mata sebentar, tarik nafas yang dalam dan berterima kasih untuk hari ini." (Ibu Prani -- Film Budi Pekerti)

Memutuskan menonton film ini karena review seorang teman baik dan membaca banyak review di media sosial, Film Budi Pekerti ternyata memang luar biasa. 

Seperti sudah banyak diulas, film ini berkisah tentang kehidupan seorang guru yang berubah drastis hanya karena video berdurasi 20 detik  viral di media sosial.

Adalah ibu Prani (Sha Ine Febriyanti),  guru  Bimbingan Konseling (BK) yang sempat hampir di promosikan jadi wakil kepala sekolah, suatu hari ingin membeli kue putu legendaris di Yogyakarta buat sang suami yang mengalami depresi. 

Tapi kemudian dia harus bertengkar dengan pembeli lain hanya soal sepele : soal  antrian pembelian kue putu. 

Kemarahan dan emosi yang meledak-ledak dari ibu Prani kemudian diam-diam di video oleh seorang netizen (warga internet)  dan viral dalam sekejap. 

Viralnya video ini ternyata berimbas pada banyak hal. Apalagi banyak komentar negatif netizen yang menyangka bu Prani mengucapkan kata kasar " asu" (anjing) padahal sebenarnya mengucapkan kata "ah suwi" (lama-bahasa Jawa).  

Akhirnya, video bukan hanya diketahui kepala sekolah, guru-guru, murid bahkan orang tua murid yang juga turut terusik dan "menghakimi" bu Prani dan keluarganya.

Pengaruh lebih besar juga terjadi kepada keluarga besar bu Prani. Ditengah konsentrasi pengobatan kepada sang suami yang sedang depresi, masalah ini juga turut memusingkan dua anaknya, Tita (Prilly Latuconsina) dan Muklas (Angga Aldi Yunanda). Tita yang berprofesi sebagai anggota band independen sekaligus usaha jualan pakaian bekas sangat terpengaruh atas kasus sang ibu. 

Apalagi, Muklas yang berprofesi sebagai content creator juga sempat dihujat netizen. Sebelumnya dia empat mengaku tak mengenali sang ibu yang memakai masker di tempat kejadian. Tentu saja Muklas berbohong. Kebohongannya sangat gampang terlacak oleh netizen yang memang sangat pintar mencari informasi dan celah dalam sebuah peristiwa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline