Apakah banyak yang seperti saya, kesulitan juga mencari ide, untuk mengisi waktu di masa jeda sekolah yang cukup panjang? Aktivitas apa yang cocok buat anak?
Jeda sekolah atau masa transisi sekolah yang dimaksud di sini ketika anak sudah selesai dalam satu jenjang pendidikan dan akan masuk ke jenjang pendidikan berikutnya.
Seperti anak sepupu saya, yang anaknya sudah menyelesaikan pendidikan SD-nya. Selesai dalam artian, sudah selesai sampai acara perpisahan kelas 6 tetapi belum mendapatkan ijazah kelulusan SD-nya.
Demikian pula dengan dua anak saya. Si sulung sudah sejak awal April menyelesaikan pendidikan setingkat SMA-nya. Sudah menyelesaikan berbagai kegiatan yang cukup padat saat itu di kelas 12-nya dan diakhiri dengan graduation di bulan Ramadhan lalu.
Atau anak saya yang sudah lulus dari kelas 9 SMP-nya akhir Mei lalu, dan tinggal menunggu tahun ajaran barunya, medio Juli nanti perkiraannya.
Memang pada awal lulus, mereka biasanya belum mendapatkan ijazahnya. Namun sudah dinyatakan lulus sekolah dan tidak ada aktivitas ke sekolah lagi. Mereka juga sudah mendapatkan Surat Keterangan Lulus (SKL) yang bisa digunakan buat berbagai keperluan di sekolah lanjutannya. Anak sulung saya, bahkan baru beberapa hari lalu, ijazah resmi SMA-nya akhirnya keluar.
Untuk anak sulung saya, yang tamat SMA, memang beberapa waktu lalu ikut berbagai kegiatan untuk menghadapi UTBK-nya dan menunggu pengumuman beberapa hari kedepan. Kemudian, juga mencari beberapa alternatif tempat kuliah, mengamati jadwal-jadwal tes mandiri dan mencoba ikut apply beberapa beasiswa. Perkuliahan mungkin akan dimulai akhir Agustus atau awal September.
Namun, intinya masih ada beberapa aktivitas yang berhubungan dengan pembelajaran termasuk sempat ikut bimbingan belajar singkat via online saja.
Sedangkan anak yang lulus sekolah dasar dan lulus SMP memang tak terlalu banyak aktivitas selain menunggu PPDB bagi yang ingin masuk sekolah negeri. Sedangkan yang masuk sekolah swasta, kebanyakan sudah selesai proses PPDB-nya. Akhirnya banyak aktivitas di rumah yang mungkin kurang bermanfaat.
Bagaimana agar anak tetap "produktif" dan tidak banyak membuang waktu dengan berbagai kegiatan tak bermanfaat, kebanyakan main gadget atau malah nongkrong bersama teman-temannya.