Lama nggak menulis buat Kompasiana, karena berbagai kesibukan, sekali menulis soal perselingkuhan di kantor hehehe. Tak mengapa ya?
Bukan rahasia umum lagi, perselingkuhan adalah hantu di rumah tangga. Jangan coba-coba dilakukan. Sekali dilakukan, sudah bisa dipastikan, kedamaian dalam rumah tangga pastilah terancam. Tentu yang berada dalam rumah yang akan merasakan imbasnya juga.
Entah apa sebab persisnya, perselingkuhan di lingkungan kantor atau di tempat kerja seringkali terjadi. Kalau yang lagi ramai, kasus perselingkuhan artis yang berakhir dengan gugatan cerai, rata-rata karena cinlok alias cinta lokasi.
Tak berbeda jauh dengan di tempat kerja, perselingkuhan di kantor ya karena cinta yang terjadi di lokasi kantor juga. Salah satunya karena intensitas pertemuan di kantor bisa jadi lebih banyak daripada di rumah, kan?
Berkali pindah tempat kerja, berkali pula saya menemukan mereka yang melakukan perselingkuhan di kantor. Awalnya memang sembunyi-sembunyi, namun makin lama, makin terbuka dan tak malu lagi ketahuan teman kantor yang lain. Walaupun teman kantor memandang sinis atau tak suka dengan hubungan terlarang mereka.
Sebut saja yang dialami X, temen kantor lama saya. Beliau ini sebenarnya sudah bisa dikatakan berumur karena usianya juga sudah 55 tahun atau lebih. Anaknya saat itu juga sudah bekerja alias sudah dewasa. Entah bagaimana awalnya terjalin hubungan dengan teman kantor satu bagian, sebut saja namanya L.
Nah, L ini seorang janda dengan anak 1 orang. Awalnya hubungan mereka memang seperti rekan kerja biasa. Namun lama kelamaan, terkuak bahwa mereka punya hubungan khusus.
Yang menyedihkan, walaupun atasannya tahu tapi seperti tutup mata dan telinga. Boro-boro menegur, atasan malah melihat "kekompakan" mereka beimbas banyak pada keuntungan perusahaan.
Namun, berjalan berapa lama, istri pak X mencium gelagat buruk suaminya ini. Istrinya sampai datang ke kantor dan ujung dari cerita ini, Pak X dipaksa resign dari kantor oleh istrinya untuk menghindari hubungan lebih jauh lagi. L juga beberapa waktu kemudian juga resign dari kantor.
Kantor memang tempat empuk buat melakukan perselingkuhan. Baik mereka yang ada niat maupun yang tak ada niat sama sekali kemudian terjebak. Entah karena adanya godaan dari salah satu pihak, atau memang merasa nyaman ada teman curhat mulai masalah pekerjaan hingga masalah di luar pekerjaan. Ditambah lagi intensitas bertemu yang banyak atau malah pergi ke luar kantor bersama dengan alasan pekerjaan.
Namun bagaimanapun perselingkuhan tentu tetap tak dibenarkan. Apalagi salah satu pihak atau bahkan keduanya sudah punya keluarga, yang jelas-jelas mengkhianati pasangan dan tentu menyakiti perasaan pasangan. Kata orang, perselingkuhan ini memang tak sekedar soal niat tapi memang ada kesempatan terbuka.