Lihat ke Halaman Asli

Enny Ratnawati A.

TERVERIFIKASI

Menulis untuk meninggalkan jejak kebaikan dan menghilangkan keresahan

Alpha Female di Tengah Stereotip Perempuan Indonesia

Diperbarui: 9 Maret 2023   14:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Susi Pudjiastuti, salah satu sosok alpha female (foto: money kompas.com)

Keberadaan alpha female di Indonesia sangat membanggakan. Semoga kedepannya berbagai streotip tentang perempuan sedikit berkurang.

Membahas isu perempuan Indonesia memang selalu menarik. Apalagi bila dibahas kaum lelaki.Sayangnya isu perempuan kebanyakan ya memang dibahas oleh para perempuan lainnya. Sehingga isunya berputar di situ-situ saja tanpa sebuah solusi berarti.

Ketika masih jurnalis dulu, setiap bertemu tokoh perempuan, baik mereka petinggi sebuah perusahan dan orang penting lainnya, salah satu pertanyaan yang tidak ketinggalan adalah "bagaimana mereka mengatur waktu antara karir dan keluarganya". Setinggi apapun jabatan dan posisi perempuan ini, pertanyaan ini selalu menjadi tanya. Bahkan mungkin buat banyak orang : bagaimana mereka mengatur waktunya yang sedemikian padat untuk dua hal tersebut.

Padahal pertanyaan yang sama ,hampir tak pernah ditanyakan kepada petinggi perusahaan yang berjenis kelamin laki-laki untuk level yang sama bahkan dibawahnya.

Mengapa perempuan selalu dibebani dengan berbagai stereotip secara gender? Mengapa mereka terlalu banyak memikul beban? Stereotip gender dapat diartikan sebagai penyederhaan peran yang berbeda antara perempuan dan laki-laki.

Sebagai contoh, stereotip gender yang lazim ditemui bahwa laki-laki tidak seharusnya menunjukkan emosi (atau bahkan tidak memiliki emosi) sementara perempuan dipandang cenderung emosional (Blackstone, 2003).

Stereotip perempuan Indonesia sendiri biasanya mencakup sifat-sifat seperti penyayang, penuh sopan santun, berhati lembut dan keibuan dan patuh pada suami atau pria dalam hidup mereka. Walau tak selalu benar dan sangat bervariasi pada tiap individu dan masih dipengaruhi banyak faktor lagi seperti budaya, agama, dan latar belakang keluarga individu itu sendiri.

Streotip juga banyak menyangkut kesukuan. Misal orang Jawa, apalagi perempuannya, di streotip-kan dengan banyak basi-basi, halus dan penuh sopan santun.

Sedangkan orang suku Batak dengan keras kepala, sedangkan orang Padang stereotipnya adalah pintar berdagang dan bisa membuka warung padang dimanapun mereka berada. Padahal tentu tak semua demikian.

Kembali pada streotip gender tadi, inilah akhirnya yang banyak menghalangi para perempuan untuk maju dan sukses. Padahal nyatanya banyak sekali perempuan yang punya skill,dan kemandirian yang kuat dan tak kalah dengan laki-laki.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline