Walau sukses secara akademis, nyatanya "nilai" perempuan juga pada kemampuannya menemukan jodoh.
Salah satu film religi romantis, walau cukup lawas namun menarik adalah "Cinta Suci Zahrana" (2012) . Film yang merupakan adaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Habiburrahman El Shirazy .
Film diawali dengan Zahrana (34), yang berhasil menerima penghargaan dan diakui di kampusnya.sebagai salah satu dosen terbaik. Apresiasi diberikan banyak pihak atas keberhasilannya ini.
Namun perjalanan hidup Zahrana dianggap tak pernah sempurna,khususnya buat kedua orang tuanya. Apa pasal? Karena Zahrana sampai usia kepala 3 tak juga menemukan jodohnya.
Sempat ditawari menjadi dosen UGM, Zahrana akhirnya memutuskan untuk tinggal kembali bersama orang tuanya di Semarang dan bekerja di sebuah universitas di Semarang. Disini pula lah Zahrana mengenal dua mahasiswa mahasiswi yang dekat dengannya yaitu Hasan dan Nina.
Zahrana sempat dilamar oleh Sukarman, seorang duda sekaligus atasannya di kampus. Namun Zahrana menolak halus lamaran sang Dekan ini. Hal ini membuat orang tuanya teramat kecewa.
"Kamu masih nunggu yang bagaimana lagi Nduk?Pak Karman memang agak tua tapi dia berpendidikan dan kaya. Dia juga bisa tampak muda, " kata sang ibu.
"Saya tidak menunggu yang bagaimana-bagaimana bu. Saya menunggu lelaki sholeh yang pas di hati saya. Itu saja, " jawab Zahrana.
Sukarman yang kecewa berniat memecat Zahrana.namun Zahrana yang mendengar desas desus akan pemecatan dirinya memutuskan mendahuluinya dengan membuat surat pengunduran dirinya.
Setelah Sukarman, ada beberapa calon lagi yang sempat melamar Zahrana.salah satunya yang dibawa sang ayah, seorang satpam yang rekomendasikan teman sang ayah.Zahrana sebenarnya tak masalah dengan profesi orang ini. Namun ketika di tes membaca Al Quran tak sanggup, Zahrana sudah tahu orang ini bukan jodoh baginya.
Zahrana kemudian mengajar di sebuah sekolah kejuruan yang juga sebuah pondok pesantren. Disinilah Zahrana dikenalkan dengan bu Nyai dan Pak Kiai pondok. Zahrana minta dicarikan jodoh yang tepat karena memang orang tuanya sudah sangat mendesak untuk segera menikah.
Pak Kyai setuju untuk mencarikan jodoh dengan syarat Zahrana siap menerima kondisi calonnya. Zahrana setuju aslanya calonnya sholeh dan bisa jadi imam yang baik bagi dirinya kelak.