Lihat ke Halaman Asli

Enny Ratnawati A.

TERVERIFIKASI

Menulis untuk meninggalkan jejak kebaikan dan menghilangkan keresahan

Menjalin Hubungan Harmonis dengan Mertua, Apa Resepnya?

Diperbarui: 14 Februari 2023   17:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi mertua-menantu( foto : haibunda.com)

Perlakukan mertua selayaknya orang tua sendiri. Bila dekat, sering dikunjungi. Bila jauh minimal sering dihubungi via telepon.

Beruntunglah mereka-mereka yang bisa langsung klik dengan mertua. Karena banyak sekali, yang harus merasakan berbagai proses terlebih daulu sampai akhirnya bisa sampai di sebuah titik, bisa kompak dan damai dengan mertua.

Permasalahan menantu-mertua sebenarnya masalah klasik. Masalah lebih banyak dialami oleh menantu perempuan dan mertua perempuan atau ibu kandung suami. Sedangkan menantu laki-laki dengan para mertua perempuannya entah kenapa lebih banyak akurnya. Walaupun ada satu dua yang bermasalah.

Salah satu contohnya berikut ini. Seorang kenalan, yang perannya sebagai mertua, tiap hari mengeluh soal mantu laki-lakinya. Yang kebetulan hidup serumah dengannya. Mantunya yang kerjanya memang siang hari, bangunnya seringkali kesiangan. Dan ini membuat gerah mertua perempuannya.

Permasalahan tak sampai disitu. Mertua juga merasa kontribusi mantunya ini ke dalam keuangan rumah tangga sangat kecil hingga akhirnya terjadi konflik lagi. padahal rumahnya masih ngontrak. Namun sebenarnya permasalahan mertua perempuan dan mantu laki-lakinya sangat jarang. Yang banyak terjadi, ya mertua perempuan dengan mantu perempuannya.

Seorang kawan, yang bisa dikatakan belum lama menjalani pernikahan, juga mengeluhkan soal tingkah ibu mertua yang berbeda 180 derajat dari pertama dia mengenalnya ketika masa pacaran dulu.

Mertuanya bukan hanya ikut campur terlalu banyak dengan urusan keluarga kecilnya namun juga membebani dari sisi keuangan keluarga. Selain menanggung ibu mertua, mereka juga mengurusi keperluan adik ipar yang sebenarnya juga sudah menikah.

Ketika kemudian memiliki anak, dikira permasalahan dengan ibu mertua diperkirakan sedikit mereda. Ternyata malam tambah runyam.

Kali ini ibu mertua ikut campur terlalu banyak sampai urusan detail pengasuhan anak. Ini tentu saja makin membuat menantu perempuan stress. Padahal banyak hal dalam pengasuhan anak yang barangkali sudah berbeda ketika sang mertua mengasuh anaknya dulu. Sebut saja soal asi eksklusif yang saat ini ditetapkan 6 bulan.

Menjalin hubungan harmonis dengan mertua tentu bukan urusan gampang. Khususnya bagi pasangan baru menikah. Perlu adaptasi sekian lama terlebih dahulu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline