Lihat ke Halaman Asli

Enny Ratnawati A.

TERVERIFIKASI

Menulis untuk meninggalkan jejak kebaikan dan menghilangkan keresahan

Mendidik Anak Remaja, Perlu Tarik Ulur

Diperbarui: 20 November 2022   21:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi orang tua mendampingi anak remaja | Sumber: Yagi-Studio/iStockphoto 

"Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup bukan di zamanmu" (H.R. Ali Bin Abi Thalib).

Anak mulai pacaran? Ada orang tua yang mungkin bangga. Kalau saya jujur, galau setengah mati tentang hal beginian. Jangankan pacaran, istilah crush (perasaan suka) aja yang mereka diomongkan dengan becandaan, menimbulkan perasaan ingin tahu yang besar buat saya.

Seperti yang kita bersama mungkin rasakan, remaja sekarang tentu snagat berbeda dengan zaman sekolah kita dulu. Zaman saya sih khususnya. 

Sekarang, tema tentang crush bahkan sudah dibicarakan anak-anak di sekolah dasar. Kalau SMP dan SMA tentu levelnya sudah lain. Ya, beberapa sudah mulai pacaran tadi.

Seorang teman bercerita, anak laki-lakinya tak banyak tingkah. Kalau sudah pulang sekolah, ya diam saja di rumah. Kalaupun keluar, paling-paling hanya ke minimarket atau cukur rambut.

Berbeda sekali dengan anak laki-laki saya yang punya teman banyak. Teman ngaji, teman futsal, teman sekomplek, entah teman apa lagi. Walaupun sebentar, di sela-sela pulang sekolah dan waktu ngajinya, kadang masih menyempatkan diri main ke rumah temannya.

Jujur, kadang ada kekhawatiran tersendiri soal pergaulan. Takut, ada di antara teman-temannya yang perilakunya tidak baik dan turut mempengaruhinya. Apalagi masa remaja, sangat mudah dipengaruhi lingkaran pertemanannya.

Namun, selain memperkuat doa, yang terus saya lakukan adalah sedapat mungkin mengawasi dengan baik pergaulan anak-anak. Mengingatkan selalu untuk memilih teman-teman yang baik.

^^^

Tentang pacaran sendiri, ya memang anak-anak remaja seumur anak saya, memang sudah mulai tertarik dengan lawan jenis. Itu sebenarnya hal yang normal-normal saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline